PANGKALPINANG, PERKARANEWS – Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Dra. Suarni. M.Pd.I., mendampingi kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi, Mulut, dan Reproduksi pada Remaja yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kecamatan Gerunggang di madrasah binaannya yakni MTs Azamtu, Senin (19/05/2025).
Kegiatan ini diikuti 53 orang siswa, guru dan pengasuh asrama sehingga seluruhnya 60 orang yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dokter Arik dan bidan Riski. Dalam penyuluhan tersebut tenaga kesehatan menjelaskan manfaat dari menjaga kesehatan gigi dan mulut yakni, pertama meningkatkan pengetahuan artinya siswa jadi lebih paham tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut serta dampak dari kebiasaan buruk seperti jarang menyikat gigi atau terlalu banyak konsumsi makanan manis.
Kedua mencegah penyakit gigi dan mulut. Dengan informasi yang tepat, siswa dapat mencegah masalah seperti gigi berlubang, radang gusi, dan bau mulut sejak dini. Ketiga membentuk kebiasaan sehat, kegiatan penyuluhan seperti ini dapat membantu menanamkan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter. Keempat meningkatkan percaya diri, dengan Gigi dan mulut yang sehat membuat siswa merasa lebih percaya diri saat berbicara, tersenyum, atau berinteraksi dengan teman.
Kelima mendukung prestasi akademik, apabila siswa tidak menjaga kesehatan gigi akan mengakibatkan sakit gigi yang bisa mengganggu konsentrasi belajar. Dengan kesehatan mulut yang baik, siswa bisa belajar dengan lebih nyaman dan fokus. Terakhir mendorong lingkungan sekolah yang sehat, dengan adanya penyuluhan secara kolektif mendorong budaya hidup sehat di kalangan siswa dan lingkungan sekolah.
Tak hanya kesehatan gigi dan mulut, para siswa juga diberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi adalah kondisi fisik, mental, dan sosial yang baik dalam semua aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi.
Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada para siswa dalam mencegah infeksi menular seksual (IMS), menjaga fungsi organ reproduksi, dan mempersiapkan kehamilan yang sehat. Dalam penyuluhan tersebut juga diberikan cara menjaga kesehatan reproduksi yakni di antaranya menjaga kebersihan organ reproduksi, edukasi seksualitas yang benar dan sehat, menghindari pergaulan bebas dan seks berisiko, menggunakan alat kontrasepsi jika diperlukan, dan rutin periksa ke dokter spesialis, terutama bagi wanita (pemeriksaan pap smear, dll).
Dihubungi via WhatsApp, Dra. Suarni mengungkapkan dengan adanya penyuluhan ini para siswa dapat mengetahui bagaimana perawatan gigi dan mulut yang baik. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi, mencegah penyebaran penyakit menular seksual, dan membantu siswa dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab terkait dengan kehidupan seksual mereka.
“Seperti yang kita ketahui saat ini pergaulan bebas sedang mengintai generasi muda kita. Dengan adanya penyuluhan ini para siswa dapat mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan gigi, mulut, dan reproduksinya. Saat ini remaja cenderung menghadapi berbagai tantangan kesehatan dan sosial. Misalnya, memulai aktivitas seksual saat mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang perlindungan membuat remaja berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman, dan infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS,” jelasnya.
Kehadirannya dalam kegiatan tersebut untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan dan standar yang ditetapkan, serta memberikan dukungan kepada pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan. Ia berharap para siswa dapat memahami apa yang telah disampaikan oleh pemateri dan dapat diimplementasikan di kehidupannya sehari-hari. Sehingga para siswa menjadi anak yang sehat dan kuat guna mendukung Generasi Emas 2045. (Yuko)