PANGKALPINANG, PERKARANEWS.COM – Misteri kepemilikan 25 ton pasir timah ilegal yang berhasil digagalkan Lanal Bangka Belitung pada Jumat (30/5) di perairan Muara Pangkalbalam, hingga hari ini, masih menjadi teka-teki. Timah fantastis yang diduga akan diselundupkan ke Singapura ini, hingga kini, belum ada pihak yang mengaku sebagai pemiliknya.
Aroma mafia kakap dan penanganan yang terkesan senyap oleh aparat semakin memperkeruh situasi. Operasi senyap Lanal Babel berhasil mengendus dan menggagalkan penyelundupan besar ini yang diangkut menggunakan sebuah kapal kayu. Informasi awal penangkapan ini mencuat ke publik pada Sabtu (31/5) sore.
“Sudah dapat kabar belum bang, ada tangkapan kapal kayu bermuatan timah oleh Lanal Babel di Muara Pangkalbalam. Rencananya timah itu akan dibawa ke Singapura,” ungkap sumber internal PerkaraNews, mengindikasikan kuat adanya sindikat penyelundupan timah lintas negara yang terorganisir rapi.
Berdasarkan unggahan media sosial Facebook Pusat Penerangan TNI AL, penangkapan ini merupakan buah dari komitmen TNI AL dalam menegakkan hukum di laut, salah satunya dengan memberantas segala bentuk penyelundupan. Kali ini, Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Bangka Belitung mengamankan KM. Indah Jaya GT 34 yang membawa muatan pasir timah ilegal sekitar 25 ton yang diduga akan diselundupkan ke Malaysia di alur pelayaran Pelabuhan Pangkal Balam, Minggu (1/6).
Kronologi kejadian bermula ketika Tim F1QR Lanal Bangka Belitung melaksanakan observasi dan monitoring kegiatan penyelundupan di wilayah perairan Pangkalpinang. Tak lama kemudian, Tim F1QR mengidentifikasi adanya kapal mencurigakan yang kandas di alur pelayaran Pelabuhan Pangkal Balam.
Setelah diidentifikasi, kapal kandas yang ditemukan adalah kapal kayu KM. Indah Jaya GT 34 dengan tanda warna merah pada lambung kapal. Ketika Tim mendekati kapal, beberapa ABK kapal langsung meninggalkan kapal dan melarikan diri ke hutan bakau yang berada di pesisir pantai.
Menindaklanjuti perilaku yang mencurigakan dari para ABK, Tim segera melakukan pengecekan ke atas kapal. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan karung berisi pasir timah sejumlah kurang lebih 25 ton di dalam palka. Selanjutnya, KM. Indah Jaya beserta muatan diamankan ke dermaga Pos TNI AL Pangkal Balam dengan pengawasan dari personel Lanal Bangka Belitung untuk dilaksanakan proses penyelidikan lebih lanjut.
Apresiasi KSAL dan Harapan Publik
Di tempat terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengapresiasi keberhasilan ini dan menegaskan bahwa program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto, salah satunya adalah memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara melalui pelaksanaan Gakkumla secara profesional dan proporsional guna mendukung kebijakan pemerintah dan mewujudkan TNI AL yang responsif, tanggap, dan mampu menghadapi dinamika ancaman maritim secara cepat dan tepat.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada pernyataan resmi lebih lanjut dari petinggi Lanal Babel. Publik Pangkalpinang dan Bangka Belitung menanti kejelasan, siapa sebenarnya dalang di balik penyelundupan 25 ton pasir timah ini? Apakah ada mafia kakap yang bermain, dan mengapa penanganannya terkesan begitu senyap?
PerkaraNews akan terus memantau perkembangan kasus ini dan mendesak Lanal Babel untuk segera membuka informasi ke publik demi terciptanya transparansi dan keadilan. Jangan sampai kasus penyelundupan aset negara ini lenyap begitu saja tanpa ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab.(Tim Awam Babel)