BANGKA, PERKARANEWS – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pangkalpinang menggelar kegiatan kemah pemuda lintas agama yang diikuti oleh 50 orang peserta perwakilan dari SMA/SMK dan MA se-kota Pangkalpinang di Pondok Pesantren Daar El Ihsan, Petaling, Bangka.
Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 20 – 22 Juni 2025 itu merupakan salah satu program unggulan FKUB Pangkalpinang yang sukses digelar selama empat tahun terakhir dengan dukungan penuh dana hibah Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Badan Kesbangpol.
Konsisten tetap mengusung tema “Menjadikan Pemuda Sebagai Aktor Kerukunan di Kota Pangkalpinang”, kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pj. Walikota Pangkalpinang diwakili Kepala Badan Kesbangpol, Donal Tampubolon, bersama dengan Ketua FKUB Pangkalpinang, Drs. Kholil Mahfudz, dan Kabag Kesra Setdako, Haris Munandar, serta dihadiri oleh segenap unsur Forkopimda lainnya.
Dalam laporan yang disampaikannya pada saat pembukaan, Jum’at (20/06), Ketua Panitia, Indra Idris mengatakan keberhasilan dan suksesnya kegiatan kemah pemuda lintas agama pada edisi sebelumnya yakni edisi pertama sampai dengan edisi ketiga tahun 2024 kemarin, memberikan dampak positif yang sangat singnifikan di kalangan pemuda, khususnya para pelajar tingkat SMA/sederajat dengan latar belakang agama yang berbeda di kota Pangkalpinang.
“Hal ini terbukti dengan terlihatnya kekompakkan yang penuh dengan semangat kebersamaan cinta sesama, tumbuhnya jiwa sosial, tolong-menolong, komunikasi yang baik antar sesama pemuda meskipun berbeda agama keyakinan,” jelasnya.
Selain meningkatkan toleransi antar umat beragama, lanjutnya, kegiatan ini juga bertujuan membentuk jiwa kepemimpinan yang berintegritas, menanamkan kepedulian sosial antar sesama anak bangsa, melatih dan membentuk karakter disiplin serta menjunjung tinggi semangat bhinneka tunggal Ika, walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Pangkalpinang, Donal Tampubolon dalam sambutannya mengatakan generasi muda sebagai tonggak atau pilar negara perlu untuk terus dididik agar dapat menjadi penggerak kerukunan dalam kehidupan masyarakat.
“Mungkin satu atau dua tahun lagi para peserta kemah ini sudah kuliah atau menempuh pendidikan ke luar daerah. Dengan ditanamkannya semangat toleransi melalui kegiatan ini, di mana pun berada nantinya, walaupun menjadi minoritas, diharapkan mampu menciptakan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” harapnya.
Beliau pun mengajak seluruh peserta yang notabene merupakan generasi muda lintas agama untuk saling menghargai dan menghormati, serta dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini yang nantinya dapat dibagikan kepada rekan-rekan di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, selama tiga hari kedepan para peserta akan mendapatkan berbagai materi terkait kerukunan dari narasumber yang berkompeten di bidangnya, serta akan mengikuti beragam perlombaan yang digelar, mulai dari pidato, stand up comedy dan kreasi tenda. (Yuko)