PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM– Kegiatan pleno rekapitulasi dukungan bakal calon perseorangan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pangkalpinang menuai sorotan tajam. Awak media yang hendak melakukan peliputan justru mendapati perlakuan yang kurang bersahabat, bahkan terkesan dihalang-halangi untuk menjalankan tugas jurnalistiknya.
Insiden bermula ketika sejumlah jurnalis tiba di kantor KPU Kota Pangkalpinang untuk meliput jalannya pleno yang menjadi tahapan penting dalam persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ulang periode 2019-2025 mendatang. Namun, alih-alih disambut sebagai mitra publikasi, petugas keamanan KPU justru secara tegas menolak kehadiran media.
Salah seorang petugas keamanan bahkan melontarkan pernyataan yang membuat para jurnalis terkejut.
“Maaf, Bang, media tidak masuk undangan,” ujarnya, seperti ditirukan salah satu jurnalis yang hadir. Ketika ingin mengambil sekotak snack yang disiapkan. Selasa.(13/5)
Penolakan ini tidak hanya sebatas akses tempat peliputan, namun juga termasuk jatah konsumsi yang telah disediakan oleh pihak KPU.
Sikap tertutup KPU Kota Pangkalpinang ini sontak menimbulkan tanda tanya besar di kalangan awak media.
Sebagai lembaga publik yang seharusnya menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas, perlakuan terhadap media dinilai kurang profesional dan tidak mencerminkan kemitraan yang baik. Padahal, peran media sangat krusial dalam mengawal setiap tahapan Pilkada dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
“Kami sangat menyayangkan sikap KPU Kota Pangkalpinang yang terkesan alergi terhadap kehadiran media. Padahal, kami hadir untuk menjalankan tugas kami sebagai jurnalis, yaitu menyampaikan informasi kepada publik,” ujar salah satu perwakilan media Yudi
Penolakan ini dinilai sebagai preseden buruk dalam keterbukaan informasi publik, khususnya menjelang perhelatan Pilkada ulang yang akan datang. Sikap KPU yang tidak menjadikan media sebagai mitra strategis dalam publikasi kegiatan justru dapat menimbulkan spekulasi dan keraguan di mata masyarakat terkait proses demokrasi yang sedang berjalan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak KPU Kota Pangkalpinang terkait insiden penolakan awak media dalam kegiatan pleno tersebut. Para jurnalis berharap agar KPU Kota Pangkalpinang dapat mengevaluasi kembali pendekatannya terhadap media dan menjalin hubungan yang lebih baik demi terciptanya Pilkada yang transparan dan kredibel.(Yuko)
Hi there, I dessire too subscribe forr this websikte to get hottest updates,
therefore wjere can i ddo itt plrase help out.