Video TikTok Pemuda Pangkalpinang Bersuara Tuai Kecaman IMI Babel, Tuding Muatan Politis dan Pencemaran Nama Baik

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM– Sebuah video yang diunggah dan viral di platform TikTok oleh sekelompok pemuda yang menamakan diri “Pemuda Pangkalpinang Bersuara” menuai kecaman keras dari pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Bangka Belitung.

Video berdurasi singkat tersebut dinilai sangat tendensius dan menggambarkan secara tidak benar kegiatan balap motor yang selama ini rutin dilaksanakan di Pantai Pasir Padi.

Dalam keterangan resminya, pengurus IMI Babel Kabid hukum pengprov babel b
Berry Aprido Putra,SH menyatakan bahwa video tersebut secara implisit menuduh kegiatan balap motor, yang justru mendukung program pariwisata Pemerintah Kota Pangkalpinang, sebagai tindakan pemerasan, pemaksaan, dan intimidasi terhadap masyarakat yang ingin menikmati Pantai Pasir Padi.

Mereka menegaskan bahwa narasi dalam video tersebut sangat jauh dari kenyataan, terlebih mengingat IMI Babel baru-baru ini bekerja sama dengan Kodim 0413/Bangka dalam menjaring bibit-bibit unggul atlet balap motor daerah untuk persiapan ajang nasional.

Bacaan Lainnya

“Kami pengurus IMI Bangka Belitung merasa perbuatan yang mereka lakukan ini bermuatan politis dan terkesan ingin menjatuhkan organisasi resmi serta kegiatan positif yang selama ini mendukung program pemerintah kota,” ujar perwakilan pengurus IMI Babel dengan nada kecewa.

Lebih lanjut, IMI Babel menuntut permintaan maaf secara terbuka dari kelompok “Pemuda Pangkalpinang Bersuara” dalam waktu 2×24 jam. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, pihaknya tidak segan-segan untuk mengambil langkah hukum dan menyerahkan permasalahan ini kepada pihak berwajib.

“Kami menilai video ini sengaja digulirkan untuk menyebarkan opini negatif dan mencemarkan nama baik IMI Bangka Belitung,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, IMI Babel juga menyampaikan pesan kepada Kapolda Bangka Belitung dan Dandim 0413/Bangka untuk menertibkan oknum-oknum preman yang berkedok organisasi kepemudaan dan mencoba membuat keributan di masyarakat maupun media sosial. Mereka menduga tindakan kelompok tersebut bermotif politik, terutama menjelang Pilkada ulang Kota Pangkalpinang.

“Kami berharap Pilkada ulang Kota Pangkalpinang dapat berjalan lancar, damai, dan bebas dari tekanan pihak-pihak yang memiliki niat buruk untuk merusak pesta demokrasi,” pungkasnya. (Yuko/Rils)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *