PWI Babar Desak Polisi Sikat Oknum Wartawan Dalang Tambang Ilegal Teluk Inggris

MENTOK,PERKARANEWS.Com– Plt Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bangka Barat, Husni, menunjukkan dukungan penuhnya kepada Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Bangka Barat. Desakannya kali ini adalah agar aparat berani membongkar dan mengusut tuntas oknum wartawan yang diduga menjadi dalang di balik maraknya aktivitas tambang timah ilegal di perairan Teluk Inggris, Kecamatan Mentok.

Menurut Husni, keterlibatan seorang jurnalis dalam bisnis haram seperti tambang ilegal adalah pelanggaran serius yang tidak hanya mencoreng nama baik individu, tetapi juga merusak reputasi profesi wartawan secara keseluruhan. Ia menegaskan agar polisi tidak ragu untuk menyeret oknum tersebut ke meja hijau.

“Bongkar saja dan jangan hanya berani nyebut. Saya dukung penuh dan tunggu perkembangan kasus ini,” tegas Husni dengan nada geram, Kamis (4/7/2024).

Husni menjelaskan, jika benar ada wartawan yang terlibat dalam praktik beking-membeking tambang ilegal, maka hal itu sudah masuk ranah pidana murni. Ini berarti Undang-Undang Pers sama sekali tidak berlaku. UU Pers, lanjutnya, hanya bisa diterapkan dalam konteks tugas jurnalistik dan pemberitaan, misalnya ketika ada penghalangan peliputan, kekeliruan dalam pemberitaan, atau terkait hak jawab.

Bacaan Lainnya

“Kalau membeking tambang ilegal, itu tidak ada urusannya dengan profesi wartawan. Itu murni tindakan kriminal,” cetusnya.

Tak hanya mendesak pengusutan tuntas, Husni juga menyerukan kepada seluruh insan pers, khususnya anggota PWI, untuk senantiasa bekerja sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Ia mengingatkan agar jangan sampai profesi mulia ini dirusak oleh segelintir oknum yang mencari keuntungan di luar koridor hukum.

“Kalau memang mau membeking yang ilegal, lebih baik berhenti dulu jadi wartawan. Memang tugas wartawan itu sebagai fungsi kontrol, tapi jangan sampai kebablasan,” tukasnya.

Lebih lanjut, Husni menambahkan, akan jauh lebih terhormat jika profesi wartawan dapat berkontribusi positif dalam memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia mengajak para jurnalis untuk merangkul mitra pers seperti pemerintah, kepolisian, TNI, Forkopimda, dan para pengusaha.

“Diskusikan bersama apa yang harus dilakukan untuk memajukan daerah dan menyejahterakan masyarakat. Itu yang harus kita pikirkan bersama. Sekarang ini daya beli sedang turun karena susah nyari duit, kita itu fleksibel jangan sok suci,” pungkasnya, mengingatkan pentingnya sikap realistis dan kolaboratif.(Yuko/Rils)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *