KARIMUN,Perkaranews – Sebanyak empat pelajar dari SMPN 3 Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun lulus program Kelas Beasiswa PT Timah Tbk pada SMAN 1 Pemali Pangkalpinang tahun ajaran 2023/2024.
Kepala Sekolah SMPN 3 Kuba Juarno mengatakan empat pelajar SMPN 3 yang lolos program kelas beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali Pangkalpinang ialah Dewi Padillah Putri Hasibuan, Hadi Syahputra, Darma Mahendra dan Sulthan Mas’ud Ding Matarang.
“Kita dari keluarga besar SMPN 3 Kuba cukup senang, bangga, bahagia dan terharu atas keberhasilan anak didik kita dari SMPN 3 Kuba. Tak disangka dengan semangat belajar serta kemauan keras akan keberhasilan untuk menjadi yang terbaik,” katanya.
Ia menyebutkan, persaingan dalam seleksi program kelas beasiswa PT Timah Tbk cukup ketat karena diikuti puluhan pelajar dari sekolah terkenal. Kendari demikian tak menjadikan pelajar dari SMPN 3 Kuba gentar untuk ikut bersaing.
Ia juga berpesan kepada para pelajar yang telah lulus untuk tekun belajar, lebih mandiri, bersemangat sehingga bisa meraih cita-cita yang diimpikan.
“Anak-anak tinggal menunggu waktu keberangkatan ke SMAN 1 Pemali di Pangkalpinang dengan segala sarana dan prasarana serta akomodasi yang dibiayai PT Timah Tbk manfaatkan kesempatan ini dengan belajar tekun agar bisa meraih cita-cita,” pesannya.
Ia mengapresiasi PT Timah Tbk yang telah peduli pada dunia pendidikan dengan konsistennya melaksanakan Program Kelas Beasiswa.
“Semoga PT Timah Tbk terus tumbuh, maju dan berkembang serta tetap berada dihati masyarakat,” ucap Juarno.
Sementara itu, Dewi Padillah Putri Hasibuan mengatakan dirinya tidak menyangka Ia bisa lulus dalam program kelas beasiswa. Namun kata dia ini tak lepas dari usaha yang telah dilakukan dengan belajar tekun.
“Saya belajar dengan tekun dan kemauan yang keras serta disertai dengan doa yang tidak henti-hentinya, akhirnya keberhasilan dapat diraih,” katanya.
“Kepada guru-guru di SMPN 3 Kuba, terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan, tanpa guru-guru yang hebat dan tulus didalam memberikan ilmunya, berat dan sulit juga rasanya untuk dapat bersaing dengan puluhan pelajar handal lain dari banyak sekolah yang bergengsi,” ungkap Dewi. (Yuko)