Pj Bupati Haris Tindaklanjuti Informasi 94 Honorer Yang Baru Diterima di Bulan Januari 2024

SUNGAILIAT,PERKARANEWS — Pemerintah Kabupaten Bangka kembali menjadi sorotan publik setelah muncul isu mengenai pengangkatan honorer “siluman” yang menggantikan tenaga kontrak yang seharusnya diterima menjadi PPPK, pensiun.

Pj. Bupati Bangka, M. Haris AR, AP, M.H, bersikap tegas dan menyatakan bahwa akan ada konsekuensi bagi pelanggaran tersebut, Kamis (25/1/2024).

Pj. Bupati Bangka, M Haris, dengan cepat merespons isu tersebut setelah pemberitaan dari bangkapos.com. Dari hasil pemeriksaannya, M Haris menemukan bahwa ada 94 honorer baru yang direkrut di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bangka.

“Saya cuma menindaklanjuti informasi dari pemberitaan honorer siluman di bangkapos.com hasilnya setelah saya cek ada 94 honorer baru termasuk yang baru diterima di bulan Januari 2024 ini,” kata M Haris.

Bacaan Lainnya

Mengacu pada surat Menpan-RB, M Haris meminta seluruh OPD untuk mematuhi aturan tersebut.

“Kalau masih tetap dilanggar, tentu ada konsekuensinya. Yang pasti, saya minta semua mematuhi surat Kemenpan-RB tersebut,” tegas M Haris.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bangka, Andi Hudirman, menyatakan bahwa memang ada tenaga kontrak baru yang diterima di beberapa OPD setelah dikeluarkannya surat Kemenpan-RB.

“Sudah kita tindak, sebagian sudah kita keluarkan sebagai tenaga kontrak. Memang di beberapa OPD masih ada, bertahap akan kita tindaklanjuti instruksi Pj. Bupati Bangka,” kata Andi Hudirman.

Kepala Ombudsman Babel, Shulby Yozar Ariadhy, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangka harus merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 terkait larangan pengangkatan pegawai non-PNS dan/atau non-PPPK untuk jabatan ASN.

Aturan ini juga menyebutkan sanksi bagi pejabat yang melanggar.

“Tentunya Ombudsman Babel berharap adanya keterbukaan hal tersebut,” kata Shulby Yozar Ariadhy. menjadi sorotan publik setelah muncul isu mengenai pengangkatan honorer “siluman” yang menggantikan tenaga kontrak yang seharusnya diterima menjadi PPPK, pensiun.

“Tentunya Ombudsman Babel berharap adanya keterbukaan hal tersebut,” kata Shulby Yozar Ariadhy. (Rony Christ)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar