245 Balita di Bangka Mengalami Stunting, PD IBI Sebut Salah Satu Nikah Muda Penyebab Utamanya

BANGKA,PERKARANEWS-Masalah stunting di Bangka Belitung kembali menjadi sorotan. Berdasarkan data E-PPGBM, hingga Oktober 2024 terdapat 245 balita di delapan kecamatan di Kabupaten Bangka yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis ini.

Wiwik, Sekretaris PD IBI Provinsi Bangka Belitung, dalam program Indonesia Bisa di RRI Sungailiat, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama penyebab stunting adalah pola pengasuhan yang kurang tepat dan pernikahan di usia muda.

“Pernikahan dini seringkali diikuti oleh pengetahuan yang terbatas tentang gizi dan kesehatan reproduksi, sehingga berdampak pada kualitas tumbuh kembang anak,” ujar Wiwik.

Pernyataan Wiwik ini diperkuat oleh data yang menunjukkan bahwa banyak ibu muda di Bangka Belitung yang masih kurang memahami pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan menyusui. Akibatnya, bayi yang dilahirkan seringkali kekurangan nutrisi penting untuk pertumbuhan otak dan tubuh.

Septi, seorang warga Sungailiat, turut berbagi pengalamannya. Ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting.

“Selain gizi, stimulasi yang tepat juga sangat penting untuk perkembangan anak. Orang tua harus memberikan perhatian penuh pada tumbuh kembang anak sejak dini,” kata Septi.

Untuk mengatasi masalah ini, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bangka Belitung terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama ibu hamil dan menyusui.

“Kami memberikan penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, dan stimulasi tumbuh kembang anak,” jelas Wiwik.

Upaya pencegahan stunting di Bangka Belitung membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

“Dengan kerja sama yang baik, diharapkan angka stunting di daerah ini dapat terus menurun dan generasi muda Bangka Belitung dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas,”tutupnya.(Yuko)