PANGKALPINANG,PERKARANEWS – PT Timah Tbk, anggota holding Industri Pertambangan MIND ID, terus menunjukkan komitmennya dalam mereklamasi lahan bekas tambang. Tak hanya mengembalikan fungsi ekologis lahan, reklamasi yang dilakukan PT Timah juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Salah satu contohnya adalah kolaborasi antara PT Timah dengan Pemerintah Desa Air Limau, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Keduanya menyulap lahan bekas tambang menjadi lahan produktif untuk perkebunan sawit.
PT Timah memberikan bantuan bibit tanaman, pupuk, serta perawatan dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk menata kembali lahan bekas tambang. Melalui kemitraan ini, diharapkan dapat membuka peluang pengembangan ekonomi lokal, termasuk melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Kepala Desa Air Limau, Mexsi Diansah, mengatakan bahwa program reklamasi PT Timah di desanya kini mulai membuahkan hasil. Lahan seluas 7,04 hektar yang merupakan lahan bekas tambang kini menjadi lahan hijau yang ditanami sawit dan telah siap panen.
“Lahan ini disuburkan kembali dengan memperbanyak organik, sehingga menjadi lahan yang produktif,” kata Mexsi.
Keberhasilan ini, menurut Mexsi, berkat dukungan dan pembinaan dari PT Timah Tbk. Pemilihan tanaman sawit juga merupakan keinginan pemerintah desa agar lahan tersebut menghasilkan sesuatu yang bernilai untuk pendapatan asli desa.
“Agar ke depannya Desa Air Limau tidak lagi bergantung dari dana transfer pusat ke desa. Sehingga reklamasi yang dilakukan oleh PT Timah ini menjadi sumber pendapatan yang produktif,” ujarnya.
Mexsi berharap PT Timah dapat terus mendampingi mereka dalam mengembangkan potensi desa, termasuk memanfaatkan kolong-kolong bekas tambang untuk budidaya ikan dan lainnya. Ia juga mengapresiasi program-program PT Timah lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti Budaya Menawam dan bantuan sosial.
Senada dengan Mexsi, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Air Limau, Imam, juga mengapresiasi program reklamasi PT Timah. Menurutnya, program ini dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, terutama jika sawit diurus hingga panen.
“Kami berharap program ini terus berlanjut,” kata Imam.(MJ01)
