Pengawas Madrasah Kemenag Pangkalpinang Jadi Narasumber di Beltim

PANGKALPINANG,PERKARANEWS – Semenjak digaungkan oleh Menteri Agama sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama, moderasi beragama terus digencarkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat dan saling menghargai hak tiap-tiap insan untuk memilih keyakinan serta cara hidup yang mereka anut.

Moderasi Beragama sebagai suatu cara dalam menjalankan agama yang lebih moderat dan toleran. Sehingga moderasi beragama dapat menjadi tameng penguat persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Dra. Suarni, M.Pd.I., pengawas madrasah Kementerian Agama Kota Pangkalpinang yang menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Literasi, Numerasi, dan Sains yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) MIN 1 Belitung Timur (Beltim), Jumat (23/08/2024).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Belitung Timur (Beltim), Drs. H. Suparhun, M.A.. Dalam arahannya, beliau memaparkan bahwa moderasi beragama harus dimulai sejak dini yakni di madrasah sebagai implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan Lil alamin.

Bacaan Lainnya

Selain dihadiri oleh Kepala MIN 1 Beltim, Nurbaiti, S.Ag., pelatihan ini diikuti oleh 15 guru kelas tingkat Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

Dra. Suarni menegaskan program Moderasi Beragama penting untuk menghadirkan cara pandang yang tidak ekstrem tetapi juga tidak liberal. Dia mengatakan melalui moderasi beragama, akan tercipta kerukunan sehingga keragaman menjadi perekat, bukan menjadi peretak.

Dia menambahkan merawat keberagaman dengan bersikap toleran terhadap sesama umat beragama ini harus terus dipupuk agar kekayaan sesungguhnya bangsa Indonesia tetap lestari.

“Keberagaman di Nusantara inilah sejatinya kekayaan terbesar bangsa Indonesia, sekaligus menjadi kekuatan dalam menghadapi infiltrasi apa pun yang sifatnya merusak keutuhan bangsa dan negara,” tegasnya.

Terakhir dia mengungkapkan bahwa para guru memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada para siswa. Oleh karena itu, dia berharap pelatihan ini dapat membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk menjadi agen moderasi beragama di madrasah..(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar