Prof. Udin Dukung Penuh Gerakan Desa Wisata Tuatunu Raya: ‘Seribu Pohon Buah’ Hijaukan Sungai Kritis, Siap Jadi Destinasi Wisata Ekstrem Berkelanjutan!

PANGKALPINANG, PERKARANEWS.COM – Sebuah langkah berani dan strategis untuk penyelamatan lingkungan sekaligus pendorong ekonomi berkelanjutan digagas oleh Desa Wisata Tuatunu Raya. Gerakan penanaman Seribu Pohon Buah untuk Sungai Tuatunu Raya ini telah mendapat lampu hijau dan dukungan penuh dari Wali Kota Pangkalpinang, Saparudin atau yang akrab disapa Profesor Udin.

Ketua Desa Wisata Tuatunu Raya, Ahmad Wahyudi, secara resmi melaporkan rencana kegiatan tersebut kepada Wali Kota pada Rabu (12/11). Wahyudi menegaskan, kegiatan akbar ini akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional pada 28 November 2025.

Wahyudi menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan respons kritis terhadap kondisi sungai yang saat ini ‘gundul dan gersang’ akibat degradasi lingkungan.

“Kegiatan ini adalah landasan baru untuk kembali menghijaukan sungai. Kami berharap penanaman seribu pohon buah ini ke depan akan menjadi sebuah ekonomi berkelanjutan, sebagaimana visi-misi Desa Wisata hadir di Tuatunu Raya,” tegas Wahyudi.

Program masif ini akan melibatkan sinergi dari berbagai elemen, termasuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), BPBD Kota Pangkalpinang, pihak TNI dan POLRI, beserta seluruh masyarakat sekitar Tua Tunu.

Dukungan teknis juga telah didapat dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Batu Rusa Cerucuk, sebuah unit di bawah Kementerian Kehutanan Republik Indonesia Wilayah Bangka Belitung.

Rencana ini disambut antusias oleh Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Udin. Saat ditemui pada Rabu (12/11), Prof. Udin menyatakan pemerintah kota akan menjadikan Sungai Tuatunu sebagai destinasi unggulan wisata menelusuri sungai.

Prof. Udin bahkan merujuk pada laporan dari National Geographic yang menyebutkan bahwa Sungai Tuatunu memiliki ciri khas khusus dan sangat jarang ditemukan di Bangka Belitung, bahkan di Indonesia.

“Sungai Tua Tunu ini spesial, masih hidup dalam kelompok-kelompok di sana satwa liar seperti buaya, monyet, dan juga tupai,” ungkap Prof. Udin, menekankan potensi wisata ekstrem dan edukasi yang dimiliki kawasan ini.

Wali Kota berharap, jika sinergi antara Desa Wisata dan pemerintah berjalan optimal, terciptanya ekonomi berkelanjutan di Tuatunu melalui sektor pariwisata bukanlah mimpi. (Yuko)