PANGKALPINANG, PERKARANEWS – Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan Ujian Akhir Berbasis Nasional (UABN) Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Tahun 2025 yang akan serentak dilaksanakan pada 24-25 Mei mendatang guna mematangkan persiapan pelaksanaan kegiatan tersebut. Rapat koordinasi ini dilakukan di ruang arsip, Selasa (20/05).
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi, S.Ag., M.H., Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Abdul Khalim, S.S., Ketua FKDT dan para pimpinan atau lembaga MDT.
Rapat ini bertujuan untuk membahas persiapan pelaksanaan Ujian Akhir bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) se Kota Pangkalpinang. Abdul Khalim mengungkapkan rapat ini diharapkan dapat memperkuat komunikasi sehingga pelaksanaan ujian Nasional dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam rapat tersebut H. Firmantasi menyampaikan harus ada koordinasi yang baik antara Kemenag Kota Pangkalpinang dan MDT agar pelaksanaan ujian berjalan lancar sesuai dengan standar pendidikan yang telah ditentukan.
“Ujian akhir ini merupakan bentuk evaluasi dalam mengukur kemampuan akademik dan keagamaan santri. Oleh karena itu, semua pihak harus memastikan proses ujian ini berlangsung secara profesional dan transparan,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para ustadz/ustadzah yang telah mendidik para santri. Menurutnya menjadi pendidik terutama pada Madrasah Diniyah tidaklah mudah. Banyak cobaan dan rintangan yang harus dihadapi terutama perkembangan teknologi. Namun ia berharap para santri dapat mengerjakan soal-soal dengan baik.
“Kita semua berharap anak-anak dapat mengerjakan soal dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan semoga sukses,” ucapnya.
Sementara itu, staf Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Muhammad Rasyidin, S.Ag., mengungkapkan kegiatan ujian ini akan diikuti 110 peserta yang akan dilaksanakan di MDT Bumi Damai Asyifa. Ia menambahkan ujian ini meliputi 7 mata pelajaran yakni Al-Qur’an, Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.
Ia mengingatkan para ustadz/ustadzah untuk terus semangat dalam mendidik para santri. Karena menurutnya anak-anak yang belajar di madrasah memiliki kemampuan keagamaan yang lebih baik. Ia menuturkan para ustadz/ustadzah ini patut berbangga diri karena telah mendidik para santri di madrasah.
“Anak-anak yang sekolah di madrasah Diniyah pastinya memiliki kemampuan keagamaan yang lebih dibandingkan dengan anak-anak yang sekolah di sekolah umum. Hal ini dikarenakan anak-anak diajarkan bagaimana pemahaman keagamaan seperti fiqih. Mereka bisa menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan para ustadz/ustadzah untuk ikut serta dalam segala mengenai madrasah dan tetap komitmen kepada hal yang telah ditetapkan bersama. Terutama pengaktifan akun EMIS bagi lembaga MDT yang belum memilikinya.
Ketua Panitia Pelaksana, Ustadz Nasrullah dari MDT Istiqrob mengatakan persiapan pelaksanaan kegiatan ini sudah mencapai 90%. Ia menjelaskan dari 110 peserta akan dibagi ke dalam 5 ruangan. Ia menuturkan tahun 2025 ada 19 MDT yang ikut dalam pelaksanaan ujian akhir ini.
“Untuk persiapan saat ini sudah mencapai 90%. Soal-soal ujian sudah mulai difotokopi, spanduk dan peralatan lainnya sudah siap. Untuk jadwal pelaksanaannya Sabtu (24/05) dimulai pada pukul 08.00-12.00 WIB dengan 3 mata pelajaran dan Minggu (25/05) dimulai pukul 07.30-12.30 WIB dengan 4 mata pelajaran,” paparnya.
Terakhir ia berharap pelaksanaan ujian ini berjalan lancar tanpa kendala. Sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan para santri. (Yuko)