Gubernur dan Wakil Gubernur Babel Tidak Hadir, Enam Fraksi Minta Rapat Paripurna Laporan Hasil Reses Ditunda

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bangka Belitung Masa Sidang Kedua Tahun 2025 yang seharusnya menjadi ajang penyampaian laporan hasil reses, harus tertunda. Pasalnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung tidak hadir, memicu kemarahan enam dari tujuh fraksi di DPRD. Hanya Fraksi Golkar yang memilih bungkam. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, (23/5), di Ruang Sidang Paripurna DPRD Babel

Enam fraksi yang terdiri dari PDI, Gerindra, Nasdem, PKS, Demokrat Kebangkitan Bangsa, dan Bintang Persatuan Pembangunan secara tegas meminta penundaan rapat. Mereka merasa **tidak dihargai** oleh ketidakhadiran Gubernur dan Wakil Gubernur, yang hanya menugaskan Tarmin untuk menggantikan.

Anggota Dewan dari PKS, Dodi Kusdian dan Aksan, menjadi yang pertama menyuarakan penundaan. Mereka menilai ketidakhadiran kepala daerah ini sebagai **bentuk penghinaan** terhadap DPRD Babel dan tidak sesuai dengan aturan.

Senada dengan PKP, Fraksi Gerindra melalui Adi Sucipto dan Hilma Olivia juga mendesak penundaan. Mereka menganggap ketidakhadiran Gubernur dan Wakil Gubernur **menghina lembaga** legislatif.

Suara serupa juga datang dari Fraksi Nasdem yang diwakili oleh Ferry, serta Fraksi Demokrat Kebangsaan yang diwakili oleh Agam. Keduanya dengan tegas meminta penundaan rapat paripurna karena ketidakhadiran perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.

Pimpinan Sidang Paripurna, Edy Nasapta, mengungkapkan dilemanya. “Jadi ini dilema bagi saya yang sudah menetapkan tugas sebagai pimpinan  disini untuk membacakan daripada proses. Kalau terlihat daripada kita telah melaksanakan semuanya pada hari ini,” ujarnya.

Edy Nasapta melanjutkan, “Tentunya mungkin akan terpindah, itu juga berdasarkan keputusan DPRD saya pikir. Kalau kita tidak bisa bersama, akan dikatakan fungsi. Dan fungsi pada hari ini menyebabkan kutub berbeda. Berarti saya ingin kita dikasih untuk melakukan reaksi semuanya. Apakah kita setuju untuk tugasnya?”

Dalam kondisi serba salah, Edy Nasapta memutuskan untuk menunda rapat, “Saya pikir, mungkin kalau saya berhenti, karena posisi saya seperti ini, semua kita berhenti. Saya tutup untuk berhenti. Tapi kalau saya berhenti, ada kawan saya yang akan memilih semuanya. Dan pimpinan juga. Saya tutup untuk berhenti. Untuk kedua kalinya sambil menunggu hasil lobi-lobi pembicaraan penting antara pihak DPRD Provinsi Bangka Belitung dengan pemerintah daerah provinsi Bangka Belitung seluruh Ketua Fraksi ada sekarang di ruangan ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung dan belum bertemu titik temunya Apakah sidang ini bisa dilanjutkan atau tidak dengan sangat terpaksa dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,”ujarnya

Hingga berita ini diturunkan, seluruh Ketua Fraksi tengah melakukan lobi-lobi di ruangan Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung untuk mencari titik temu. Belum ada kepastian apakah sidang akan dilanjutkan atau tidak.(Yuko)