BANGKA,PERKARANEWA-Para pelaku kejahatan perbankkan kini semakin banyak terjadi, modus penipuan ini kini makin marak terjadi di wilayah Bangka Belitung. Mereka memanfaatkan situasi keadaan masyarakat dengan mengatasnamakan program bantuan pemerintah.
Laila Qhistina, S.H., M.H salah satu Jaksa Fungsional Kejaksaan Tinggi Bangka-Belitung mengungkapkan para pelaku biasanya mengumpulkan kartu keluarga dan KTP warga dengan iming-iming bantuan dana yang memanfaatkan program bantuan pemerintah
“Biasanya para pelaku saat melakukan operasi mereka dengan meyakinkan masyarakat yang menjadi korban bahwa bantuan tersebut merupakan program kerjasama dengan bank negara. Tapi faktanya uang pinjaman tersebut dicairkan oleh pelaku tanpa sepengetahuan korban. atau istilahnya “Bank Topengan” semakin mengkhawatirkan,”ungkapnya saat Dialog Interaktif di Studio Pro 1 RRI Sungailiat. Senin,(19/12)
Laila Qhistina juga mengungkapkan bahwa ada kasus terbaru bahkan terjadi di Kabupaten Bangka Selatan di mana korban hanya menerima uang sebesar Rp700.000 dari total pinjaman yang diajukan sebesar Rp10 juta.
“Saya menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati, terhadap modus penipuan semacam ini dan jangan mudah percaya jika ada oknum yang meminta KTP atau kartu keluarga dengan alasan bantuan dari pemerintah,”tegasnya
Ia juga meminta kepada masyarakat harus benar-benar melakukan pengecekan terlebih dahulu karena ini terjadi hampir diseluruh Kabupaten/kota di Bangka Belitung
“Bank Topengan ini, sudah terjadi dibeberapa daerah di Babel. Modus pelaku sangat pintar dan cerdik mengakali masyarakat dengan dalih program bantuan dari pemerintah, tapi digunakan oleh pelaku untuk meminjamkan uang ke Bank dengan nilai 10 juta hingga ratusan juta,”paparnya
Saat ini, pihak kepolisian dan perbankan juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan terhadap transaksi yang mencurigakan.
“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai modus penipuan ini perlu dilakukan secara masif agar masyarakat tidak menjadi korban,”katanya
Laila Qhistina berharap dengan semakin canggihnya modus penipuan, masyarakat diharapkan lebih cerdas dalam menyikapi setiap informasi yang diterima jika ada program bantua dari pemerintah tapi disalahgunakan oleh pelaku penipuan
“Jangan sampai niat baik pemerintah untuk membantu masyarakat justru disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan membuat masyarakat dirugikan atas kasus penipuan tersebut,” harapnya.(Yuko)