Tim YARSI dan UNIBA Bikin Program BUMDES “Melek” Branding dan AI Produk Tikar Hingga Emping

JAKARTA,PERKARANEWS – Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas YARSI Jakarta kembali berkiprah di pedesaan. Kali ini, tim yang didanai oleh Kemdikbudristekdikti tahun 2024 sedang melaksanakan program Implementasi Branding, Artificial Intelligence (AI), dan Tradisi Berdesa untuk meningkatkan kinerja inovasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Desa Kadumaneuh, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Jawa Barat.

Program yang dikenal dengan nama Abdimas (pengabdian masyarakat) ini dipimpin langsung oleh Guru Besar Universitas YARSI, Prof. Dr. Endang Purwaningsih, SH. M.Hum. MKn dengan anggota tim Muhamad Fathurrahman, S.Kom. M.Kom (YARSI) dan Dr. Basrowi, SE. ME. Ph.D dari Universitas Bina Bangsa (Uniba) Banten.

Tim yang juga didukung mahasiswa Universitas YARSI Jakarta dan UNIBA Banten, sudah sejak bulan Juni 2024 berhasil menghadirkan dan menggagas 4 program utama inovasi BUMDES.

Diantaranya, Launching Web Company Profile dan E-Commerce BUMDesa Kadumaneuh pada 24 Juli 2024 melalui bumdeskadumaneuh.com, kemudian pendampingan hukum dan fasilitasi merek dagang dari Juni hingga Agustus 2024; Pendampingan manajemen dan teknologi informasi dari Juli hingga September 2024 dan Pelatihan inovasi produk kerajinan UMKM tikar pandan dan emping mlinjo pada Juli 2024.

Bacaan Lainnya

“Tujuan utama dari program ini adalah membantu mitra untuk menjadi ‘melek hukum, manajemen, dan teknologi’. Program ini mencakup layanan BUMDesa, fasilitasi merek dagang, konsistensi pemberian label pada produk, serta branding yang memadukan budaya dan perilaku konsumen melalui strategi pemasaran yang didukung oleh AI,” ungkap Prof. Endang Purwaningsih dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan.

Menurutnya, AI digunakan untuk membangun jiwa kreasi inovasi, mendukung implementasi merek, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja inovasi baik dari dimensi manajerial, proses, maupun produk.

“Penguatan tradisi berdesa juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan BUMDesa, sehingga inovasi berbasis inklusivitas desa yang didukung oleh AI dan optimalisasi branding dapat mendorong komersialisasi produk BUMDesa Kadumaneuh,” jelasnya.
Profesor ahli Hak Kekayaan Intelektual (Haki) ini memaparkan, masyarakat desa dan BUMDES menyambut baik program tersebut. Terlebih, kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan dan fasilitasi baik manajemen pemasaran, IT layanan BUMDesa dan e commerce serta legalitas yakni merek dagang “Nah&Neh” untuk Tikar pandan produksi usaha mikro Kadumaneuh serta “du Maneh” untuk produk empingnya.

“Semua produk unggulan dan inovasi ini diharapkan mampu difasilitasi perkembangannya baik keberlanjutan dan ketersediaan rantai pasok produksi, kualitas dan kuantitas serta manajerial hingga perluasan pasar termasuk pasar online,” ujarnya.

Diakui Endang, masyarakat desa setempat, baik itu produsen emping maupun tikar sangat bersemangat mengikuti pelatihan tas tikar pandan tanpa jahit dan produk olahan emping yang lezat manis pedas. Demikian juga perangkat desa dan Tim IT BUMDesa termotivasi untuk makin maju dan sigap dalam pelayanan masyarakat.
Penjabat Kepala Desa Kadumaneuh, Dodi Ramdhoni, S. Pd., M.Pd pun sangat antusias menyambut Tim Abdimas dan berharap program ini terus berlanjut dan dikembangkan oleh Universitas YARSI.

“Semoga bermanfaat dan baraqah bagi mitra khususnya, dan terima kasih disampaikan kepada Diktiristek, mitra perangkat desa dan BUMdes Kadumaneuh Pandeglang, Universitas YARSI dan Universitas Bina Bangsa,” pungkas Prof. Endang.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *