PANGKALPINANG,PERKARANEWS — Dalam sebuah bahtera Instansi besar yang bernama Kementerian Agama dengan jumlah pegawai yang tidak sedikit dan berasal dari latar belakang yang beragam, tentunya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari, rentan terjadi gesekan dan konflik diantara para para pegawai yang diakibatkan perbedaan sikap dan pandangan dalam memaknai dan menyikapi suatu hal atau permasalahan.
Oleh karena itu, kita perlu menerapkan pola perilaku silih asah, silih asih dan silih asuh, sebagai suatu kesatuan pembentuk budaya kehidupan yang mendorong terbentuknya tatanan kehidupan yang baik dan diharapkan dapat meminimalisir terjadinya gesekan diantara para pegawai, khususnya di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang.
Demikian dikatakan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bukit Intan, M. Aji Ahaddian, S.S., saat menjadi Pembina dalam Apel Penghormatan Bendera Merah Putih dan Doa di Halaman Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, Senin (19/2/2024).
“Silih asah dapat diterapkan dengan cara saling mengingatkan dan berbagi wawasan. Yang sudah bisa mengajarkan ilmunya kepada yang belum bisa. Begitu pula sebaliknya, yang belum bisa jangan sungkan untuk bertanya dan menimba ilmu dari yang sudah bisa,” jelasnya.
Sedangkan silih asih, lanjutnya, dapat dimanifestasikan dengan sikap saling menghormati dan mengasihi sebagai satu keluarga. Tidak ada lagi kata aku, kamu ataupun dia, yang ada hanya kita.
“Dan silih asuh dapat kita maknai dengan sikap saling menghargai antara satu dengan yang lainnya. Yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,” ucapnya.
Dengan begitu, sambung Aji, akan tercipta suasana kehidupan yang harmonis dalam tatanan organisasi yang sehat dan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam upaya mewujudkan visi dan misi Instansi. (Yuko)