Marsidi Ingatkan Peran Orang Tua Dalam Melindungi Anak

TOBOALI,PERKARANEWS – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Marsidi Satar mengingatkan kepada para orangtua agar selalu dapat mengontrol emosi yang dapat menimbulkan perlakuan kekerasan terhadap anak pada saat kegiatan Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak di hotel A3 Toboali, Sabtu (2/12/2023).

“Saya ingatkan kepada orangtua yang hadir disini untuk selalu sabar dalam menghadapi perlakuan anak, Jangan sampai karena emosi sesaat kita melakukan kekerasan pada anak dan membuat kita berhadapan dengan hukum,” tegasnya.

Dijelaskannya bahwa di dalam Perda No. 8 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak mengatur tentang sanksi hukum bagi para pelaku kekerasan pada anak. Karena perlindungan terhadap anak merupakan tanggung jawab orangtua, keluarga, masyarakat dan negara. Untuk itu perlu dilakukan upaya perlindungan dalam mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi.

Bacaan Lainnya

“Untuk itulah pemerintah hadir, salah satunya bentuk perlindungan negara dengan adanya peraturan yang saat ini telah ada,” ungkapnya.

Dengan adanya peraturan-peraturan tentang perlindungan anak, maka anak berhak mendapatkan perlindungan baik fisik maupun mental.

Terlebih lagi banyaknya ancaman bagi anak yang terus mengintai kehidupannya dimasa sekarang ini sehingga membuat peran orang tua dalam melindungi anak menjadi semakin berat. Beberapa contoh kasus perlakuan kekerasan pada anak seperti pembunuhan, pelecehan seksual, pencabulan dan pemerkosaan terhadap anak, bahkan terkadang sekolah pun menjadi tempat anak menuntut ilmu juga sering terjadinya kasus perundungan, kekerasan dan pencabulan.

Untuk itu ketua komisi IV DPRD Provinsi Kep. Babel ini berpesan kepada setiap orang tua agar dalam memenuhi hak-hak anak, orang tua menjadi garda utama, karena orang tua berada dilingkungan terdekat anak. Terlebih lagi di era kemajuan teknologi dan informasi yang begitu cepat orang tua berperan dalam menjaga dan membimbing anak dalam penggunaan Gadjet.

“Jagalah dan bimbing anak dengan sepenuh hati, karena anak adalah penyambung hidup kita, dan penerus generasi kita,” harapnya. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1,600 Komentar

  1. Virtue, they say, lies in the middle, but who among us can truly say where the middle is? Is it a fixed point, or does it shift with time, perception, and context? Perhaps the middle is not a place but a way of moving, a constant balancing act between excess and deficiency. Maybe to be virtuous is not to reach the middle but to dance around it with grace.

  2. The cosmos is said to be an ordered place, ruled by laws and principles, yet within that order exists chaos, unpredictability, and the unexpected. Perhaps true balance is not about eliminating chaos but embracing it, learning to see the beauty in disorder, the harmony within the unpredictable. Maybe to truly understand the universe, we must stop trying to control it and simply become one with its rhythm.

  3. The essence of existence is like smoke, always shifting, always changing, yet somehow always present. It moves with the wind of thought, expanding and contracting, never quite settling but never truly disappearing. Perhaps to exist is simply to flow, to let oneself be carried by the great current of being without resistance.

  4. Virtue, they say, lies in the middle, but who among us can truly say where the middle is? Is it a fixed point, or does it shift with time, perception, and context? Perhaps the middle is not a place but a way of moving, a constant balancing act between excess and deficiency. Maybe to be virtuous is not to reach the middle but to dance around it with grace.