PLN & Kekonyolannya!!!

Oleh: AHMADI SOFYAN
Penulis Buku/Pemerhati Sosial Budaya

MARET 2022 resmi Interkoneksi Kabel Bawah Laut Sumatera-Bangka itu agar Babel surplus listrik, nyatanya Maret 2023, disaat Ramadhan tiba, kita dalam keadaan gelap gulita? Ulang Tahun nih ceritanya?? Kok bisa petir disalahkan? Masak teknologi di tower PLN tidak ada anti petir? Kok bisa pas sebelum Ramadhan? kok bisa pas 1 tahun? ah, sudahlah!

PANGKALPINANG,Perkaranews.com-SEBENARNYA saya mau tulis judul “PLN dan Ketololannya”, tapi saya ganti “Kekonyolannya” sebab kalau tolol itu terlalu menegaskan bahwa itu adalah sifat kebodohan, tapi kekonyolan atau konyol lebih sedikit menegaskan ada kelucuan didalamnya. Kelucuan yang belum tentu membuat tertawa, tapi juga bisa menyakitkan. Tapi ketololan maupun “kekonyolan” memiliki sifat dasar dari kebodohan atau sengaja membodoho-bodohkan diri untuk sebuah kelucuan.


Tidak hanya “garang” dalam tulisan, 10 menit sebelum berbuka puasa hari pertama Ramadhan, kalimat “Tolol” dan “Konyol” ini sudah saya ucapkan dihadapan General Manager PLN Bangka Belitung dan Humas PLN Bangka Belitung di kediaman saya kala mereka silaturrahmi mengenalkan diri dan menjelaskan kepada saya tentang “kematian” listrik di Bangka Belitung menjelang Ramadhan 1444 H/2023 ini. Saya menyambut baik silaturrahmi petinggi PLN Babel ini, sebagai sesama manusia, tapi jangan sampai pada diri saya melunturkan idealisme dan kekeritisan saya pada manajeman serta tata kelola PLN yang “buruk” selama bertahun-tahun. Bahkan saya sampaikan: “Kalau tak mampu, mengapa harus disitu? Kalau tak mampu mengapa tak turun atau mundur dari jabatan saja? Itu baru namanya laki-laki”.


Terakhir pertemuan dengan GM PLN, pertanyaannya hanya sederhana “sampai kapan kami harus toleransi menghadapi perilaku pemadaman listrik ini?”. Karena naiknya TDL (Tarif Dasar Listrik) ternyata tidak mengubah sedikit pun pelayanan PLN di Bangka Belitung kepada masyarakat seperti kami. Wajar saja jika emosi masyarakat kian meningkat, apalagi setiap pemadaman alasan yang dikemukakan oleh pihak PLN kerapkali sulit diterima dan menunjukkan betapa manajemen perusahaan dan cara komunikasi mereka sangat buruk dan tak paham karakter masyarakat.


Memang di Republik ini apa saja yang diurus oleh negara selalu konyol dan rugi, entah itu PLN maupun Pertamina. Padahal kita bayar listrik dan beli BBM itu pasti kontak dan tak boleh ngutang. Nyatanya tidak ada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang becus dan selalu merugikan negara itu sendiri yang berimbas pada rakyat. Oleh karenanya, negara harus berpikir ulang mengenai BUMN, banyak hal yang seharusnya diberikan saja pengurusan kepada swasta, negara cukup menjadi pengawas. Mungkin begitu….

Lalu, menghadapi “penyakit” menahun PLN Bangka Belitung ini, sangatlah wajar muncul kekesalan dan caci maki bagi PLN dari masyarakat Bangka Belitung. Saya yang bukan siapa-siapa, harus menerima puluhan bahkan mungkin seratusan orang yang WA maupun nge-DM saya di medsos sebab persoalan PLN. Ada yang curhat tentang susahnya punya anak balita dalam kondisi seperti ini, alat listrik rusak, HP yang dicash meledak, ikan di aquarium tewas, buka puasa “rekong” (tenggorokan) ketulang, dan sebagainya. Saya pun mengalami hal yang sama dan menumpahkannya pada tulisan seperti ini.

Mengapa PLN Konyol ?
Dalam pengamatan saya sebagai orang yang suka mentertawakan kehidupan sosial ini, ada beberapa catatan kekonyolan PLN Babel yang tampak dimata saya, antara lain:
1. Interkoneksi Kabel Bawah Laut Sumatera-Bangka dinyatakan berhasil dan dimanfaatkan tepatnya Maret 2022, tapi Maret 2023 tiba-tiba towernya roboh dengan alasan petir. Pertanyaannya kok pas banget 1 tahun ya. Lagi ulang tahun nih ceritanya?
2. Beberapa Tower (kalau tak salah 5 tower) itu roboh karena diterjang petir alias “dikantet peter”. Pertanyaannya, kok bisa sekelas tower PLN yang menjulang itu tidak ada pemasangan anti petir? Apakah ini bukan karena kabel yang digulung? Kabelnya itu besar lho duitnya. Bukankah SOP sebuah tower itu ada pemasangan anti petir?
3. Ketika terjadi pemadaman bergilir yang terjadwal dan disebar oleh PLN, nyatanya jadwal itu “menyesatkan” sebab tak sesuai dengan apa yang dijadwalkan. Bagaimana rakyat tak mengumbar sumpah serapah dan amarah? Matinya listrik dalam satu hari bisa berulangkali sehingga mudah merusakkan alat elektronik. Saya pernah merasakan bagaimana peralatan listrik rusak, laptop bermasalah dan ikan arwana di aquarium harus menghembuskan nafas terakhirnya dan “innalillahi wa inaliaihi roojiuun”.
4. Ketika terjadi pemadaman listrik bergilir, pihak PLN membuat status di Instagram dengan memuat gambar dan tulisan: “Terangi Ramadhan 2023”. Kan ini namanya “konyol” plus “kampret”.
5. Ketika terjadi pemadaman bergilir, PLN mendatangi pejabat atau Kepala Daerah lalu membuat video dengan meminta masyarakat bersabar. Ini konyol diatas konyol dan membuktikan bahwa mereka tidak tahu “kedaulatan” masyarakat Bangka Belitung yang tidak akan pernah mau mendengar arahan kelas pejabat. Masyarakat Bangka Belitung ini adalah masyarakat yang sangat mandiri, tak akan peduli kelas pejabat seperti itu. Justru yang terjadi sebaliknya, menjadi bahan cacian dan membangkitkan emosi. Menurut saya, ini aksi konyol kuadrat dari pihak PLN.
6. Membagikan lampu emergency ke Masjid atau ke fasilitas umum lainnya. Walaupun ini saya anggap tidak masuk kategori konyol, tapi memblow up dan memberitakan ini secara massif adalah kekonyolan pihak PLN. Jangan dianggap anda memberi ini dan itu lantas masyarakat akan dingin emosi, justru bisa sebaliknya. Lakukan saja itu secara diam-diam sebagai bentuk tanggungjawab bukan sebagai sebuah prestasi agar dianggap peduli dan harap dipuji.
7.Curhatan dan pertanyaan masyarakat di media sosial yang langsung kea kun medsos PLN tak pernah dijawab alias “dak diretak” sehingga dianggap sampah. Ini membuktikan bahwa PLN tidak peka, adminnya bodoh, dan tidak paham karakter menghadapi “urang Bangka”. Kekonyolan seperti ini masih terus dijaga oleh PLN.
8. Monopoli listrik di Indonesia yang dilakukan oleh PLN adalah kekonyolan, sebab listrik harusnya tidak dimonopoli oleh PLN. Memang tidak gampang mengurus PLN plus manajemen bobroknya, tapi resiko monopoli yang pasti akan terus terjadi seperti ini.
9. Upaya penyelesaian dengan solusi terbaik sampai detik ini sebenarnya bukanlah solusi, sebab akan terus terjadi seperti ini sepanjang tahun nantinya.
10. Adanya upaya organisasi membela PLN dan meminta masyarakat mendukung PLN agar mencari solusi adalah upaya kontra produktif dan memancing emosi masyarakat. Harusnya PLN yang diminta bersabar, bukan masyarakat. Sebab masyarakat sudah sangat sabar bertahun-tahun menghadapi kenyataan. Jadi hanya orang bodoh yang meminta masyarakat bersabar menghadapi PLN seperti ini. selama masyarakat tidak bertindak anarkis, biarkan mereka menumpahkan sumpah serapah dan cacian.

Cukup 10 dulu ya, sebenarnya masih sangat banyak “kekonyolan” yang terjadi oleh PLN di muka bumi ini. Tapi saya harus menulis cepat, sebab laptop tua saya sudah menipis nafasnya alias baterai lowbat. Saya tidak akan berhenti “melucu” untuk menulis tentang “keberengsekan” PLN yang konyol.
Salam Konyol!!(Rilis/Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 Komentar