BANGKA TENGAH, PERKARANEWS.COM – Dalam pemberitaan media online mengatakan Me Hoa selesaikan perselisihan Men kho dan Hendrik secara kekeluargaan?!. Apa yang ada di lapangan dengan fakta dalam pemberitaan tersebut berbeda, karena pihak Hendrik mengaku harus mengganti rugi kepada Men Kho alias Unyil adik kandung Me Hoa.
Dalam Konferensi Pers yang terjadi di lahan sengketa di Dusun Kayu Ara, Desa Jeruk, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah itu, jelas Me Hoa dan adeknya membawa belasaan awak media agar pihak Hendrik membayar ganti rugi karena dinilai telah merusak lahan milik Unyil yang dulunya itu sungai.
“Jadi perselisihan ini terjadi karena ada yang dirugikan, adek saya Unyil merasa lahan miliknya diganggu. Walaupun di surat tanah kapling tersebut berbatasan dengan sungai, itukan urusaan pihak kecamatan yang membuat surat, dan disini Unyil merasa dirugikan,” jelas Me Hoa di depan belasan awak media.
Tidak hanya itu saja, sikap arogansi Unyil pun tampak jelas saat datang bersama-sama awak media langsung melakukan wawancara dengan mengatakan bahwa pihak Hendrik telah melakukan perusakan lahan miliknya, yang nyatanya dulu itu sebuah sungai.
“Benar 30 tahun lalu kita tahu ini sebuah sungai, kerana adanya perubahan alam dan akhirnya adanya aktivitas merapikan sungai tersebut, adik saya bukan menambang pasir, karena pemerintah daerah sulit mengeluarkan izin, inikan merapikan kalau ada pasir itu untuk bantu penghidupan kan enggak salah,” sebut Me Hoa yang kini juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah.
Kalau pun perselisahan ini sudah berdamai secara kekeluargaan, tapi nyatanya hari ini Selasa (30/8/2022), anak buah Hendrik yang berada di lokasi saat terjadinya penyerangan dan intimidasi yang dilakukan oleh Unyil kepada Hendrik, dipanggil ke Polsek Pangkalan Baru.
“Hari ini anak buah ku dipanggil ke Polsek, tadi Tomy yang mendapingi, jadi lom ade kata perdamaian karena Unyil lom cabut laporan e. Die nek damai kalau ku ganti rugi atau kasih die duit,” tutur Hendrik kepada wartawan.
“Kemarin juga saat Konpers, liatlah tingkah Unyil yang sok hebat mentang-mentang bawa banyak wartawan die dak menghargai kami aben yang punya lahan, masuk tidak permisi langsung ngomong dak jelas seolah-olah kayak raje Jeruk. Ku ade rekaman kamera pas konpers dengan awak media kemaren tu jelas Unyil tu ngancam die sebut “awas ka ok, ati-ati. Pacak panjang masalah ne”, itu kan sebuah pengacaman kek kami yang berselisih kek die,” tutur Hendrik.
Sementara warga sekitar menyebutkan, Me Kho alias Unyil sudah sering melakukan intimidasi dan mengacam warga yang ada di Desa Jeruk.
“Namun semua orang takut die garang, udeh tu mau benar sendiri. Kalau Unyil ne lah kayak “Raje” di kampung ne, dak sape lah berani ngelawan die,” sebut warga sekitar. (Yuko)