Majelis Dzikir dan Sholawat An-Nahdliyah Laksanakan Istighotsah Kubro 77 Tahun Indonesia Merdeka

PANGKALPINANG,Perkaranews.com-Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya

Atas dasar hal tersebut Majelis Dzikir dan Sholawat An – Nahdliyah melaksanakan Itighotsah Kubro sebagai rasa syukur untuk 77 tahun kemerdekan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan meminta pertolongan kepada ALLAH SWT agar kemerdekaan yang telah di perjuangkan para Ulama.

“Pejuang dengan berbagai latar agama, suku dan ras, serta seluruh elemen bangsa dari Sabang sampe Merauke dari Miangas sampe pulau Rote dapat memberikan memberikan kemakmuran, kesejahteraan serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Serta terlindungi dan di jauhkan dari segala bala bahaya,”ungkap Wahyu Gusna ketua panitia Istighotsah Kubro. Senin,(29/8)

Kegiatan yang di laksanakan di Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Pangkal Balam, Pangkalpinang turut di hadiri H.M Azro’ Kosim Sesepuh NU Bangka Belitung serta dipadati ratusan jamaah yang khusyuk mengikuti acara yang di mulai selepas Isya

“Dengan pembacaan tawasul kepada masyaikh NU dan alim ulama, dilanjutkan dengan Istighotsah serta mauidzatul hasanah dan di tutup dengan doa hingga malam hari,”jelasnya

Wahyu Gusna juga menyampaikan bahwa Majelis Dzikir dan Sholawat An – Nahdliyah merupakan gerakan kultural warga NU yang berpedoman pada Fikroh (pemikiran), Harokah (gerakan) dan Amaliah (cara beribadah) Ahlussunnah Wal Jamaah An – Nahdliyah (Nahdlatul Ulama)

“Ustadz Qomarudin pimpinan Pondok Pesantren Nurul Muhibbin yang memimpin Istighotsah serta Mauidzatul Hasanah menyampaikan orang yang berjuang di jalan ALLAH SWT yang di bunuh dalam perjuangannya pada saat berjuang fisabilillah kemudian mati terbunuh, sesungguhnya mereka itu tidaklah mati tapi mereka itu sebenarnya hidup,”katanya

Maka ALLAH SWT katakan dalam Al-quran janganlah kamu katakan orang yang mati dibunuh dalam keadaan berjihad di jalan Allah itu mati, tetapi mereka adalah hidup, kamu saja yang tidak merasakan.

“Artinya dalam kehidupan yang tadi di dunia kemudian berpindah ke alam barzah (kubur) diberikan tambahan kenikmatan, di luaskan kuburnya bahkan walaupun mereka sudah tidak hidup di dunia tetapi malah keberkahan di dunia bersumber dari asbab jalannya mereka yg sudah berjuang tadi,”tuturnya

Hal ini juga di sampaikan ustadz Qomarudin pahlawan dulu berperang dengan mencabut pedang berjihadnya dengan memakai senjata, kalo sekarang yang masanya sudah sepi dari peperangan maka jihadnya orang sekarang sebagaimana ALLAH SWT katakan dalam Al- quran.

“Jihadnya orang sekarang yaitu menuntut ilmu. Maka orang yang hadir dalam majelis dzikir di majelis ilmu dalam rangka menuntut ilmu adalah orang yang berjihad di jalan ALLAH SWT,”tambahnya

Di lanjutkan ustadz Qomarudin Kabar gembira yang disampaikan baginda Rosulullah SAW untuk orang yang menuntut ilmu. Ketika kalian melihat taman – taman surga maka tempatilah taman surga itu. Yaitu majelis dzikir, majelis ilmu, majelis taklim dan lain sebagainya.

“Yang mana orang mengingat ALLAH SWT, maka itu adalah taman surga. Ada kenikmatan di dalamnya,”tutupnya

Di akhir acara Muslim Ansori pembawa acara menyampaikan kepada jamaah bahwa kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat An – Nahdliyah di laksanakan setiap Jum’at malam ba’da Isya dan terbuka untuk.umum. Dan setiap tiga bulan akan di laksanakan kegiatan yang lebih besar untuk mensyiarkan Ahlussunnah Wal Jamaah An – Nahdliyah di Bangka Belitung.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *