Temukan Batu Unik di Sekitaran Anakan Sungai Tua Tunu, Jadi Perhatian Peneliti Teungku Sayyid Deqy

BANGKA BELITUNG– Warga di sekitaran anakan Sungai Tuatunu Kota Pangkalpinag dikejutkan dengan penemuan sebuah batu unik pada tanggal 10 April 2025. Batu tersebut ditemukan di dalam tanah lumpur yang difungsikan sebagai kolam pemandian di dekat Sungai Tuatunu.

Tengku Sayyid Deqy bersama tim datang ke Pondok Aik Mandik AYKO Sungai Tua Tunu Pangkalpinang

Batu yang ditemukan oleh Wahyudi, seorang pekerja, dan Noeraisyah, pemilik kebun, ini berbentuk landasan dengan permukaan datar dan bagian bawah mengerucut.  Berdasarkan bentuknya, batu tersebut diduga sebagai “Batu Pipisan,” yaitu batu yang berfungsi sebagai alat penggiling untuk menghaluskan biji-bijian dan ramuan tumbuh-tumbuhan.

Tengku Sayyid Deqy yang memantau lokasi penemuan diduga batu pipisan di Sungai Tua Tunu Kota Pangkalpinang

Bacaan Lainnya

Lokasi penemuan batu ini berada di sekitar koordinat 2°05’45.6 S 106°03’40.9″E, yang terhubung ke aliran sungai daerah Aek Kulan, Jembatan Sungai Kampak, dan Jembatan Jerambah Gantung, serta bermuara ke Sungai Selindung.

Peneliti, Teungku Sayyid Deqy, yang meneliti temuan ini, menyatakan bahwa masih diperlukan pendalaman lebih lanjut untuk memastikan jenis batuan, motif eksploitasi, serta asal-usul dan usia batu tersebut.  Deqy menekankan pentingnya studi komparasi yang holistik untuk menghasilkan analisis yang akurat.

“Saya belum bisa menyimpulkan secara spesifik. Kita perlu mengembangkan secara holistik terkait temuan batu tersebut yang populer disebut sebagai Batu Pipisan. Dalam upaya memproduksi sebuah analisa, kita sebagai peneliti harus kaya dengan studi komparasi,” ujar Deqy dalam keterangannya.

Deqy juga menyampaikan apresiasi kepada warga dan pemilik kebun atas penemuan tersebut serta kepada pemerintah daerah atas respon cepatnya.

Ia berkomitmen untuk memperdalam penelitian temuan batu ini dengan pendekatan multidisiplin, termasuk Arkeologi, Patamologi, Hidrologi, Epigrafi, dan Hagiologi Masyarakat Tradisional.
Penemuan ini menambah keyakinan bahwa daerah tersebut menyimpan banyak jejak sejarah masa lampau yang perlu diteliti lebih lanjut.

Penelitian lanjutan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan budaya di wilayah sekitar Sungai Tuatunu. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *