Rencana penambangan di Dusun Tanah Merah memicu pro dan kontra, Warga menuding CV AMR memonopoli dan memicu konflik

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Rencana penambangan di Dusun Tanah Merah, Pangkalpinang, memicu gelombang protes dari masyarakat setempat. Mereka menentang keras tindakan yang dilakukan oleh CV Alam Memberi Rejeki (AMR), salah satu mitra PT Timah, yang dinilai memonopoli dan menciptakan konflik dalam pelaksanaan penambangan di wilayah tersebut.

Warga mengeluhkan berbagai bentuk intimidasi, termasuk ancaman, penganiayaan, dan perusakan properti, yang diduga dilakukan oleh kelompok pendukung CV AMR.

“Masyarakat sangat keberatan dengan tindakan mitra PT Timah ini, yang terkesan mengabaikan aspirasi kami. Sebagian besar warga yang tidak mendukung CV AMR mengalami intimidasi, bahkan penganiayaan dan perusakan,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya.

Warga Dusun Tanah Merah menegaskan bahwa mereka hanya menuntut hak agar aktivitas penambangan di wilayah mereka membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Mereka tidak ingin hanya menerima dampak kerusakan lingkungan akibat penambangan.

“Kami sangat menyayangkan tindakan intimidasi dan kekerasan ini, yang telah membuat situasi di wilayah kami tidak kondusif dan warga merasa ketakutan,” tegas sumber tersebut.

Masyarakat menuntut PT Timah untuk segera mengevaluasi kinerja CV Alam Memberi Rejeki sebagai mitra mereka, karena dinilai telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Kami berharap ada jaminan keamanan dari kepolisian dan pihak terkait, termasuk PT Timah selaku pemegang IUP, agar kejadian ini tidak terulang kembali dan pelaku diproses secara hukum untuk memberikan efek jera,” kata sumber tersebut.

Warga mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa dengan melibatkan massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak diindahkan oleh PT Timah dan jika intimidasi serta kekerasan terus berlanjut.

“Kami tidak mempermasalahkan mitra mana pun yang bekerja, asalkan mereka memenuhi kesepakatan yang diminta masyarakat,” tambahnya.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar