BANGKA BELITUNG,PERKARANEWS.COM – Kasus konflik antara manusia dan buaya di Bangka Belitung semakin sering terjadi, bahkan hingga menyebabkan korban jiwa. Ketua Lembaga Pengkajian Pembangunan dan Pemberdayaan Indonesia (LP5I) Bangka Belitung, Jumli Jamaluddin, mendesak pemerintah daerah untuk mengambil tindakan serius terkait masalah ini. Minggu,(2/2)
“Seringnya terjadi konflik antara manusia dan buaya, bahkan sampai dengan baru-baru ini yang telah banyak menimbulkan korban keganasan binatang buas dan mengerikan ini, hendaknya harus menjadi perhatian serius pemerintah di Bangka Belitung, baik pemerintah kabupaten maupun kota,” ujar Jumli.
Jumli menekankan pentingnya upaya preventif dari pemerintah, seperti pemasangan papan peringatan atau imbauan di kawasan perairan yang rawan buaya.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bahaya dan mengurangi risiko terjadinya konflik.
“Paling tidak upaya yang harus diambil pemerintah adalah dengan memasang papan plang, spanduk atau bentuk lainnya berupa imbauan atau peringatan maupun larangan di kawasan perairan, baik itu sungai, pantai, atau kawasan perairan lainnya yang merupakan kawasan yang tergolong berbahaya keganasan binatang buas tersebut,” jelasnya.
Menurut Jumli, pemerintah tidak bisa lagi menganggap enteng masalah ini. Sudah terlalu banyak korban yang berjatuhan akibat serangan buaya.
“Telah seringnya kejadian yang berakibat adanya korban selama ini tidak bisa dianggap sepele atau dianggap hal yang biasa,” tegasnya.(Yuko)