BANGKA,PERKARANEWS.COM– Perseteruan antara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka dan Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Bangka semakin memanas.
Konflik ini dipicu oleh aktivitas penambangan timah ilegal di Jalan Laut, Kecamatan Sungailiat, yang diduga melibatkan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bangka.
Ketua DPD KNPI Bangka, Adi Putera, dalam wawancara pada Rabu (22/1) malam, mengungkapkan bahwa konflik ini bermula dari campur tangan oknum ASN yang diduga memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi.
“Oknum ini mencoba mengadu domba kedua belah pihak dan mengambil keuntungan dari situasi ini,” tegas Adi.
Adi juga menyebut adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum ASN tersebut.
“Kami memiliki bukti transfer uang dan kegiatan pencatutan timah yang melibatkan oknum ini,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, KNPI berencana melaporkan oknum ASN tersebut ke Penjabat (Pj) Bupati Bangka dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangka.
“Kami akan melaporkan kasus ini agar oknum tersebut dapat diproses sesuai hukum,” tegasnya
Sementara itu, HNSI Kabupaten Bangka terus menyuarakan penolakan terhadap aktivitas penambangan timah ilegal di alur muara sungai.
Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Lukman SPd, khawatir aktivitas ini akan menyebabkan pendangkalan dan mengganggu aktivitas nelayan.
“Kami sudah sering melaporkan masalah ini ke pihak berwajib, namun belum ada tindakan yang signifikan,” ujar Lukman.(Yuko)