PANGKALPINANG,PERKARANEWS – Aktivitas tambang ilegal yang semakin berani beroperasi di tepi jalan raya Desa Teru, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, mengundang kecaman publik. Diduga kuat, kegiatan ilegal ini dilindungi oleh oknum anggota TNI.
Warga sekitar merasa resah dengan keberadaan alat berat yang terus beroperasi menggali tanah di dekat kebun sawit milik seorang warga. Lokasi tambang yang sangat dekat dengan jalan raya dan hutan konservasi Bukit Tahura Mangkol semakin memperparah situasi.
“Kami takut kalau jalan raya ini amblas atau terjadi longsor. Apalagi lokasinya dekat hutan konservasi,” ungkap Sam, salah seorang warga Desa Beruas.
Informasi mengenai keterlibatan oknum TNI dalam melindungi aktivitas tambang ilegal ini semakin menguat setelah beberapa media online memberitakan hal tersebut. Bahkan, ada warga yang mengaku melihat langsung adanya orang yang ditugaskan menjaga lokasi tambang.
Menanggapi hal ini, Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya, meminta wartawan untuk mengkoordinasikan tindak lanjut kasus ini dengan pihak Denpom. Namun, sikap pasif dari pihak kepolisian ini semakin membuat masyarakat geram.
“Kenapa polisi tidak bertindak tegas? Buktinya ada alat berat yang beroperasi terang-terangan,” ujar Sam kesal.
Sementara itu, Kades Teru Solihin justru memilih bungkam saat dikonfirmasi terkait aktivitas tambang ilegal di wilayahnya. Padahal, berdasarkan informasi yang beredar, kades mengetahui adanya kegiatan tersebut.
Sikap acuh tak acuh dari pihak desa dan kepolisian semakin menguatkan dugaan adanya permainan kotor dalam kasus ini. Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum segera bertindak tegas dan mengusut tuntas kasus tambang ilegal di Desa Teru.(Yuko)