PANGKALPINANG-Perkaranews.com,Kisah seleksi komisi penyiaran indonesia daerah Provinsi kepulauan Bangka Belitung (KPID Babel) semakin menarik untuk menjadi perhatian masyarakat karena semakin jelas adanya kepentingan politik dan titipan fraksi yang ada di DPRD Babel
Para calon komisioner yang sudah melalui proses panitia seleksi telah menetapkan 14 nama yang mendapatkan nilai dari pansel selanjutnya akan di lakukan lagi test fit and propretest di komisi I DPRD Babel
Ada pun nama yang sudah ditetapkan oleh pansel yang ketuai Fadilah subri dan anggota pansel Asmandi Sandjaw, Yera Yulista, Surdarma dan Syahril Sahdir telah menetapkan nama nama yang akan mengikuti fit and propertest
- Syawalludin nilai tertinggi 1995
- Wahyu Saputra nilai 1965
- Handayani Fitri nilai 1928
- Yudi Setiawan nilai 1873
- Guntunu Bai nilai 1754
- Lutfi Majidi nilai 1662
- Soniya Anggia Sukma nilai 1650
- Sabpri Apriayanto nilai 1646
- M.Adha Al kodri nilai 2206
- Imam ghozali nilai 1983
- Bagong Susanto nilai 1899
- Ihzar yulia Amri nilai 1875
- Sarli Surnaya nila 1886
- Febri Angita Ginting nilai 1791
Berdasar data yang didapatkan media Perkaranews.com dari salah satu perserta yang tidak mau disebutkan namanya merasa kecewa karena jelas ada aroma kepentingan politik dalam penetapan hasil fit and propertest oleh komisi I DPRD Babel
“Bedasarkan data yang saya punya satu fraksi mendapatkan jatah satu orang yang akan dijagokan menjadi komisioner KPID Babel,”ungkapnya. Sabtu,(13/11) malam
Ia juga menyangkan sikap komisi I DPRD Babel tidak memperhatikan dan mempertimbangkan hasil yang telah dikeluarkan oleh Pansel dan sudah menguji para calon komisioner KPID Babel
“Nilai yang diberikan oleh pansel sudah baik karena kami diuji berjam-jam oleh orang berkompeten, sedangkan Komisi I DPRD Babel hanya 15 menit tapi sudah bisa menentukan siapa nama nama tujuh komisioner KPID Babel,”ucapnya dengan penuh kecewa
Ia juga membongkar bahwa dirinya juga bermain dengan partai putih, hijau dan kuning dan berdasarkan data yang diberikan bahwa nilainya lumayan besar diberikan oleh anggota komisi I hingga mencapai poin yang ditetapkan
“Tapi saya malah bingung, saya sudah berkomunikasi dengan salah satu pimpinan DPRD Babel ia mengatakan bahwa nilai saya kecil dan tidak lolos fit and propertest,” ucapnya dengan rasa penuh kecewa padahal dirinya mendapatkan nilai yang besar dari Pansel
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa dirinya diminta untuk memperbaiki KPID Babel dan sudah meloby-loby para anggota komisi satu DPRD Babel agar bisa diloloskan dalam fit and propertest
“Saya diminta untuk memperbaiki KPID Babel yang selama dinilai kurang optimal berkerja dan tidak memberikan kontribusi positif untuk kemajuan KPID Babel,”tegasnya
Ia juga sangat menyayangkan ada dil dil politik dan mempertanyakan hasil yang ternyata meloloskan salah satu adik dari anggota dewan DPRD Babel padahal tidak memiliki pengalaman dalam penyiaran
“Saya terkejut bahwa saya tidak lolos padahal saya mendapatkan nilai yang tinggi dari Pansel dan saya binggung kenapa ada salah satu calon yang tidak ada pengalaman tapi bisa masuk 7 besar hasil fit and propertest karena adik salah satu dewan yang juga anggota komisi I,”sebutnya
Ia juga menegaskan bahwa akan melapor hasil dari KPID Babel ini ke ranah komisi informarsi daerah agar menjadi sengketa publik
“Jika hasil fit and propertes ini diumumkan dan meloloskan titipan fraksi yang ada di DPRD Babel. Saya akan bonkar dan melaporkan hal ini ke KID Babel dan komisi Penyiaran pusat bahwa pemilihan komisioner KPID Babel penuh muatan politik dan titipan,”pungkasnya