PANGKALPINANG, PERKARANEWS.COM – Jejak sejarah masa lalu di Kota Pangkalpinang kembali terkuak. Kali ini, wilayah Desa Wisata Tuatunu Raya, Kelurahan Tua Tunu Indah, disinyalir menyimpan potensi arkeologis yang besar setelah ditemukannya sejumlah benda yang diduga artefak kuno di pinggir sungai dan lokasi penggalian warga.
Kumpulan benda yang ditemukan meliputi batu pipisan datar, pecahan keramik, sisa logam, hingga fragmen tanah liat. Penemuan yang terkonsentrasi di satu area ini memperkuat dugaan bahwa wilayah tersebut dulunya merupakan bekas pemukiman tua, pelabuhan kuno, atau pusat kerajinan (perbengkelan) masa lampau.
Berdasarkan pengamatan pada sisa material yang ditemukan, terdapat beberapa poin penting yang memiliki nilai sejarah tinggi
• Pecahan Keramik Biru-Putih: Temuan di sisi kiri merupakan pecahan keramik dengan motif garis geometris dan sulur yang khas. Melalui bentuk lengkungannya, benda ini diduga kuat berasal dari piring atau mangkuk besar ekspor Asia Timur, kemungkinan berasal dari Dinasti Qing sekitar abad ke-18 hingga ke-19.
• Terak Besi (Slag). Terdapat bongkahan hitam berat dengan tekstur tidak rata dan berlubang kecil akibat gelembung udara yang membeku. Benda ini merupakan sisa pembakaran logam yang menjadi bukti kuat adanya aktivitas peleburan logam atau pandai besi di lokasi tersebut pada masa lalu.
• Batu Pipisan dan Laterit. Selain batu pipisan datar, ditemukan bongkahan kemerahan yang diduga laterit atau fragmen batu bata kuno yang telah mengalami erosi berat. Jika teksturnya keras, material ini merujuk pada batuan alami kaya zat besi, namun jika rapuh, besar kemungkinan ini adalah bagian dari struktur bangunan kuno.
• Fragmen Silinder Misterius: Salah satu benda paling unik adalah benda berbentuk silinder berlubang di tengahnya. Para ahli menduga benda ini bisa berupa pipa tanah liat untuk saluran air, bagian tungku pembakaran, cetakan pengecoran logam, atau bahkan pemberat jala kuno dari bahan terakota.
Fakta bahwa benda-benda ini ditemukan secara bersamaan di area pinggir sungai dan lokasi penggalian menunjukkan bahwa benda-benda tersebut saling berkaitan satu sama lain. Keberadaan keramik luar negeri yang bersanding dengan sisa produksi logam lokal (terak besi) menandakan adanya aktivitas ekonomi dan interaksi perdagangan yang intens di wilayah Tuatunu pada zamannya.
Temuan ini menjadi sinyal penting bagi pihak terkait, khususnya Dinas Kebudayaan dan tim arkeologi, untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna memastikan apakah Tuatunu Raya merupakan bagian dari jaringan pelabuhan kuno di Pulau Bangka.
Hingga berita ini diturunkan, warga dihimbau untuk menjaga lokasi penemuan agar sisa-sisa sejarah ini tidak rusak atau hilang, mengingat nilai edukasi dan sejarah yang sangat besar bagi identitas Kota Pangkalpinang. (Yuko)












