GBI BRC Ajak Warga Babel ‘Go Green’ dan Jaga Toleransi Lewat Karnaval HUT RI ke-80

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bangka Revival Center (BRC) untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam kegiatan Karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Pangkalpinang.

Tak sekadar meramaikan, kehadiran GBI BRC membawa pesan mendalam. “Go Green” untuk menjaga lingkungan Bangka Belitung, serta ajakan untuk terus memelihara toleransi di tengah kondisi bangsa yang membara.

Rini, Ketua Panitia GBI BRC, mengungkapkan tema yang diusung berangkat dari keprihatinan melihat kondisi lingkungan di Bangka Belitung, khususnya di wilayah pesisir.

“Kita melihat kondisi lingkungan seperti sekarang ini, banyak orang buang sampah sembarangan. Kayak kemarin kita ke Pantai Lampu di Lepar Punggung, itu pantainya penuh dengan sampah plastik,” ujar Rini.

Bacaan Lainnya

Dari keprihatinan itu, GBI BRC berinisiatif membuat kostum karnaval yang seluruhnya terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Mulai dari botol plastik, sedotan, hingga batang pohon bekas, semua disulap menjadi karya kreatif yang memukau.

“Ini selain untuk ikut karnaval, kita juga ingin mengajak warga Bangka untuk lebih peduli dengan keadaan lingkungan kita sekarang,” tambahnya.

Lebih dari sekadar kostum, tema ini adalah wujud nyata harapan agar Bangka Belitung bisa menjadi destinasi wisata yang bersih dan asri. Rini menyoroti, kesadaran membuang sampah masih jadi persoalan, bahkan di pusat kota.

“Ini hal-hal kecil yang begitu yang bikin pulau kita malahan kelihatan kotor. Bahkan di laut juga botol-botol berserakan,” tegasnya.

Melalui karnaval ini, GBI BRC berharap masyarakat Bangka Belitung dapat lebih sadar diri.

“Apa yang akan kita tinggalkan untuk anak cucu kita nanti? Kalau lingkungan tidak sehat dengan sampah berserakan, apakah mereka bisa menikmati keindahan pantai kita?” ungkap Rini penuh makna.

Sementara itu, Pendeta Arga Pratama menambahkan, tema “Go Green” adalah ajakan untuk memelihara ciptaan Tuhan.

“Melalui karnaval ini, kami ingin mengingatkan semua masyarakat untuk menjaga dan memelihara ciptaan Tuhan, karena itu bagian dari ibadah dan tanggung jawab kita,” jelasnya.

Terkait dengan kondisi bangsa yang sedang “membara”, Rini juga menyampaikan bahwa karnaval ini adalah momentum untuk menyuarakan pesan damai.

“Kita, warga Bangka Belitung, itu cinta damai. Kita akan mengadakan doa untuk Indonesia,” katanya.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan damai dan kepala dingin, bukan dengan kekerasan.

“Kalau sama-sama panas, enggak bakalan bisa menyelesaikan masalah,” tegas Rini.

Pendeta Arga juga menekankan pentingnya persatuan dan tidak mudah terprovokasi.

“Saya berharap kejadian hari-hari ini bisa membuat kita semakin bersatu. Jangan ada perpecahan di antara kita,” ujarnya.

Pesan toleransi ini menjadi penutup yang kuat dari GBI BRC. Rini mengingatkan, nilai-nilai toleransi yang sudah terjaga sejak nenek moyang harus terus dilestarikan.

“Jangan sampai kita terpengaruh dengan narasi-narasi negatif. Teruskan toleransi kita, supaya tetap terjaga sampai anak cucu kita nanti,” pungkasnya.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *