6 Bocah Jadi Korban Pemukulan Berjemaah Tiga Oknum Aparat, Kronologi Miris Ungkap Pukulan Bertubi Hingga ‘Smackdown’ di Gang Gelap

BANGKA TENGAH,PERKARANEWS.COM– Enam bocah di bawah umur menjadi korban pemukulan brutal yang diduga dilakukan oleh tiga oknum aparat penegak hukum. Peristiwa pilu ini terjadi pada Jumat (12/9) malam di Desa Kurau, Bangka Tengah, meninggalkan luka fisik dan trauma mendalam bagi para korban.

Diduga akibat pemukulan oknum APH

Berdasarkan kesaksian korban berinisial AL (16), insiden bermula saat ia dan teman-temannya sedang dalam perjalanan pulang dari Desa Kurau menuju Pangkalpinang. Dalam perjalanan, mereka sempat bercanda dengan melempar petasan.

“Kami tuh, bukan bermaksud untuk melempar abang tuh, kami mau ngelempar sesama-sama kami, karena untuk bercandaan,” ujar AL, mencoba meluruskan kesalahpahaman.

Petasan yang mereka lempar rupanya jatuh ke jalan dan, menurut pengakuan salah satu oknum aparat, hampir mengenai dirinya dan seorang ibu-ibu. Namun, AL membantah tuduhan itu.

Bacaan Lainnya

“Kami nengok di belakang, tidak ada ibu-ibu,” tuturnya.
Tak terima, oknum aparat tersebut langsung mengejar AL dan temannya. Setibanya di Desa Kurau, AL ditangkap dan dipukuli.

“Ku langsung ditangkep ke dia tanganku, ku disuruh minggir, ku dijagur ke dia langsung,” jelas AL.

Penyiksaan berlanjut di sebuah gang gelap di samping sebuah konter. Di sana, AL dan temannya diseret, dipukul, dan bahkan “di-smackdown”.

Pukulan dan tendangan tak terhitung jumlahnya mendarat di tubuh mereka.

“Pokok kepale nih, lah, macam apa di-jagur-jagur, diterajang,” ungkap AL, menggambarkan betapa brutalnya perlakuan yang mereka terima.

Tak lama, teman-teman korban yang lain menyusul. Mereka pun mengalami nasib serupa, dipukuli tanpa ampun. Salah satu teman AL bahkan dicekik dan ditampar.

“Yang paling parah, tuh, kawan kami di smackdown sama oknum tersebut,” katanya dengan nada bergetar.

Beruntung, kekerasan itu akhirnya dilerai oleh Kepala Desa yang datang ke lokasi. Kades meminta mereka untuk meminta maaf, tetapi salah satu oknum yang disebut bernama Zaki, menolak memberikan maaf dan tetap menunjukkan raut wajah garang.

“Dia macam mau melabuk (Pukul,red) kami, muka garang-garang, kami takut disergap kayak orang tuh lagi,” tutup AL, menunjukkan trauma yang masih membekas.

Saat ini, keluarga korban sedang mempertimbangkan langkah hukum atas dugaan kekerasan ini. Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi aparat penegak hukum dan menimbulkan pertanyaan besar tentang etika dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan ke Titus Cangey Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Hi there would you mind sharing which blog platform you’re using? I’m looking to start my own blog in the near future but I’m having a tough time choosing between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal. The reason I ask is because your design seems different then most blogs and I’m looking for something completely unique. P.S My apologies for getting off-topic but I had to ask!