Masyarakat dan Petani Sawit Bangka Selatan Geruduk DPRD Babel: ‘PT Hutan Lestari Raya Kurang Ajar!’

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM- Bak gelombang pasang, masyarakat dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Bangka Belitung berbondong-bondong mendatangi Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (04/08).

Mereka datang dengan satu tujuan, yaitu menyampaikan teriakan hati atas penolakan Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 31 ribu hektare yang dikelola oleh PT Hutan Lestari Raya (HLR).

Audiensi ini dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, serta Anggota Komisi III DPRD Babel, Yogi Maulana, dan para anggota dewan lainnya.

Seusai audiensi, Anggota Komisi III DPRD Babel, Yogi Maulana, dengan lantang menyatakan dukungan penuhnya terhadap aspirasi masyarakat. Bahkan, politisi Gerindra dari daerah pemilihan Kabupaten Bangka Selatan ini mendorong keras agar izin PT HLR segera dicabut.

Bacaan Lainnya

“Memang sudah kami sampaikan kepada DPRD, ada sekitar 31.630 hektare izin HTI yang dikelola PT Hutan Lestari Raya yang sangat meresahkan. Tanpa adanya sosialisasi, tanpa adanya persetujuan, dan yang lebih hebatnya mereka di sini tanpa adanya aktivitas,” kata Yogi.

Yogi menambahkan, yang lebih parahnya, PT HLR tega mencaplok hutan yang sudah ditanami oleh masyarakat. Pihak PT HLR bahkan memasang plang tanpa izin dari pihak APH maupun kepala desa setempat.

Atas dasar itulah, menurut Yogi, pencabutan izin PT HLR sudah sepantasnya dilakukan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

“Kami Komisi III sangat mendukung RDP hari ini. Kami mendukung pencabutan PT HLR. Tidak ada rundingan apapun lagi kecuali cabut izinnya. Tolong jangan jadikan masyarakat kami menjadi tamu, yang seharusnya menjadi tuan rumah di sini. Kami jangan diperbudak di negeri kami sendiri. PT HLR ini kurang ajar, PT HLR ini sangat menyakiti masyarakat kami,” tegas Yogi.

Yogi juga mengatakan, Komisi III DPRD Babel bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Babel akan segera turun langsung ke lokasi PT HLR untuk melihat kondisi di lapangan.

“Nanti kita cek sama-sama. Mereka (PT HLR) bahkan menanam di jalan yang sudah dibangun oleh pihak PU, kalau tidak salah, dan pihak TNI. Itu mereka tanam di tengah jalan,” pungkasnya.

Ini adalah suara perlawanan dari masyarakat dan petani sawit Bangka Selatan. Akankah palu putusan diketuk untuk mencabut izin PT HLR? Kita nantikan kelanjutannya.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan ke meilleur casino en ligne Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar