Genap Berusia 47 Tahun pada 17 Agustus 2025, Ketua DPP FPMM Umar Kei Peduli Persatuan Indonesia

BEKASI, PERKARANEWS.COM – Bukan sebuah kebetulan sejarah belaka bahwa tanggal dan bulan kelahiran Ketua DPP Front Pemuda Muslim Maluku, Haji Umar Key Ohoitenan, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam banyak hal, Umar Key Ohoitenan memiliki visi yang sama dengan para pendiri bangsa ini, yakni membangun bangsa dalam semangat persatuan untuk meraih kesejahteraan bersama.

 

Dalam sepak terjang dan kegiatan organisasi yang dipimpinnya aroma membangun persatuan itu sangat mudah dikenal. Umar dengan organisasinya sudah lama melangkah melampaui batas-batas agama, golongan, ras, dan identitas sempit.

 

Visi dan misi setiap kegiatan organisasi yang dipimpinnya selalu mendarat pada kemanusiaan atau humanisme berbasis iman Islam. Sejak muda Umar yakin bahwa seperti agama lain, agama Islam memiliki visi kemanusiaan yang sangat mendasar sesuai ajaran Nabi Muhammad S.A.W. Maka sepak terjang Umar tak bisa dilepaskan dari iman Islam itu.

 

Menurut anggota Dewan Penasihat DPP FPMM, Habib Rifki Al Hamid, S.Kom, M.Si, sejalan dengan ajaran Islam, Umar Key Ohoitenan telah membaktikan hidupnya untuk kedua orangtuanya. “Ini pahala yang mulia dan besar bagi setiap anak. Seorang anak akan menjadi “besar” bila dia “membesarkan” kedua orangtuanya, sebaliknya, kalau seorang anak “mengecilkan” orangtua, maka dia tidak akan mendapat apa-apanya,” tuturnya saat diwawancarai awak media di komplek Binalindung, Bekasi, Sabtu (16/8/2025).

 

Umar Key Ohoitenan dilahirkan dari pasangan orangtua H. Husein Ohoitenan dan Hj Romlah di Desa Ngursoin, Maluku Tenggara, pada 17 Agustus 1978. Dia berasal dari keluarga besar yang memiliki tradisi keagamaan yang kuat dan budaya yang terpandang. Walau datang dari keluarga yang tidak berkekurangan, namun Umar lebih memilih hidup yang sederhana. Inilah yang kelak melahirkan sejumlah keberhasilan dirinya dalam hidup.

 

Rasa cinta Umar pada orangtuanya itu terlihat pada Masjid yang dibangunnya dan diberi nama sesuai nama ibunya, yaitu Masjid Ar-Romlah di komplek Binalindung. Sementara ayahnya dimakamkan di depan rumah Umar.

 

Ditambahkan oleh Mochtar Marasabessy, bahwa setelah sekian generasi Maluku yang tinggal di Jakarta, kini muncul Umar Key sebagai orang yang berhasil mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Maluku di Jabodetabek.

 

Marasabessy mengungkapkan, kehadiran sosok seperti Umar itu sudah lama dinantikan. Dia mengatakan, ada banyak tokoh asal Maluku yang tinggal di Jakarta, tapi mereka tak mampu mempersatukan orang-orang Maluku di Jabodetabek.

 

Sosok Umar Key Ohoitenan merupakan sosok pemuda Maluku yang fenomenal di Jakarta dan Jabodetabek. Dia sosok yang mempersatukan anak-anak Maluku di Jabodetabek, merangkul mereka, mendamaikan mereka, dan juga membantu mereka untuk kuliah dan mendapatkan pekerjaan. Bahkan, sampai membantu menikahkan mereka.

 

Tak heran lagi bila sosok Umar menjadi tumpuan harapan dan sebagai “ayah” bagi anak-anak muda Maluku di Jakarta. Marasabessy mengatakan, cukup lama anak-anak muda Maluku hidup terpencar-pencar di Jakarta. Kini rumah Umar menjadi tempat kumpul anak-anak itu. Di situ, Umar ikut membina mereka, memberi dorongan, dan membantu masa depan mereka lewat dana kuliah dan memberi pekerjaan.

 

Sementara lewat program FPMM, Umar melangkah lebih jauh dengan terlibat dalam kehidupan masyarakat. Pelbagai program bantuan sosial sudah pernah diadakan hingga hari ini dan masih terus diadakan. Sasarannya adalah warga masyarakat kecil dan tak mampu. Umar selalu katakan kepada anggota FPMM untuk berani berkorban harta kepada orang miskin dan sederhana. Baginya, dengan banyak memberi maka Tuhan pun akan makin banyak memberi kepada kita.

 

Dalam usia 47 tahun ini, Habib Rifki Al Hamid lebih berharap agar Umar lebih bijaksana, dewasa dan makin sukses dalam memimpin organisasi FPMM. Sebagai insan manusia, dia mengajar Umar untuk merefleksikan perjalanan hidupnya.

 

Terkait dengan FPMM, Rifki Al Hamid, berharap Umar Key dan FPMM makin mampu menyikapi persoalan organisasi dan kepedulian sosial. Dia mengatakan, walaupun FPMM itu Front Pemuda Muslim Maluku, namun anggotanya juga ada yang beragama Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Artinya, ini ormas yang inklusif dengan visi dan misi membangun bersama umat manusia di Indonesia.

 

Sementara Sekjen DPP FPMM Mansur Husain Hasan, SH, berharap di usia baru ini H. Umar Key Ohoitenan semakin visioner baik sebagai Ketua Umum DPP FPMM maupun sebagai pemimpin. “Semoga beliau selalu tampil sebagai contoh dan teladan bagi kami Pengurus DPP FPMM, dan bisa membawa organisasi menjadi ormas yang berpartisipasi aktif di tengah masyarakat sehingga masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” tutur Mansyur Husain.

 

Acara ulang tahun H. Umar Key ini dibuka dengan salam ilahi, zikir yang dipimpin Ustad Dahlan Rahayaan, S.Ag, dilanjutkan dengan tausiah oleh Ustad Khosim Matdoan dan ditutup dengan doa.

 

Acara dihadiri para pembina DPP FPMM, semua Ketua RT/RW Pondok Gede, Ketua Pemuda Bima Dr Raul, para Habib, para Ustad, seluruh pengurus DPP FPMM, baik pengurus harian maupun ketua-ketua departemen, pengurus ibu-ibunya dan Srikandi. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Semua pun mengucapkan selamat ulang tahun ke-47 Ketua Umum DPP FPMM, H. Umar Key, S.H. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *