Dato’ Akhmad Elvian Ungkap Pemisahan Distrik Sungailiat dan Merawang, Begini Sejarahnya!

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.Com – Sejarah Bangka Belitung kembali diulas oleh Budayawan dan Sejarawan Bangka Belitung, Dato’ Akhmad Elvian, DPMP. Kali ini, beliau menyoroti pemisahan Distrik Sungailiat dan Distrik Merawang, yang merupakan bagian keempat dari artikel “Sungailiat atau Sungaileat”.

Menurut Dato’ Akhmad Elvian, dalam Algemeen Verslag der Residentie Banka Over Het Jaar 1850, bundel Bangka Nomor 41, dijelaskan secara rinci mengenai pemisahan administrasi pertambangan (tinmynen) dan administrasi pemerintahan (bestuur) Distrik Soengyliat dan Marawang. Pemisahan ini melahirkan dua distrik yang berdiri sendiri: Distrik Sungailiat dan Distrik Merawang.

Laporan Belanda tersebut mengungkapkan bahwa usulan pemisahan ini telah berkali-kali diajukan oleh Residen Bangka kepada Direktur Prasarana dan Wilayah di Batavia. Surat pengusulan pertama dilayangkan pada 4 November 1850 dengan Nomor 1964, disusul surat kedua pada 26 Januari 1851 berdasarkan Nomor 14.

Usulan pemisahan satu Distrik Sungailiat-Merawang menjadi dua distrik terpisah ini dilandasi oleh beberapa faktor krusial. Salah satunya adalah rumitnya permasalahan pengelolaan pertambangan di dua wilayah tersebut, yaitu Merawang dan Sungailiat. Selain itu, luasnya cakupan kedua wilayah jika tetap disatukan dalam satu distrik juga menjadi pertimbangan utama.

Bacaan Lainnya

Sebagai informasi, di distrik Merawang kala itu terdapat satu tambang besar yang sangat signifikan, terletak di daerah lembah Cengal. Tambang ini bahkan dikenal oleh para penambang Timah Cina dengan sebutan Lokiufun.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *