Terkuak! Asal-usul Nama Pantai Nek Adji di Bangka Selatan, Jejak Sejarah dan Kekuasaan Dua Sultan Bangka Belitung

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Nama Pantai Nek Adji di Bangka Selatan mungkin sudah tak asing bagi sebagian masyarakat, terutama pecinta wisata bahari. Namun, siapa sangka di balik keindahan pantainya tersimpan jejak sejarah panjang yang melibatkan dua tokoh penting dari masa lalu Bangka, bahkan hingga Kesultanan Palembang.

Dato’ Akhmad Elvian, DPMP, Sejarawan dan Budayawan Terkemuka Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia, termasuk referensi dalam sebuah karya ilmiah tentang toponimi, mengungkap bahwa nama “Nek Adji” erat kaitannya dengan figur “Nek Adji” atau “Tuk Adji” yang merupakan kakek atau nenek dari seseorang yang berkuasa di wilayah Bangka pada masanya.

Salah satu rujukan menarik datang dari penelitian tentang toponimi di wilayah Bangka-Singkapang dan Sungai Olim pada tahun 1708 Masehi. Dalam ekspedisi dan penelitian yang dilakukan oleh tim dari Bangka Kota dan Sungai Olim, terungkap perluasan wilayah kekuasaan yang mencakup berbagai sungai seperti Sungai Nyire, Sungai Gosong, Sungai Tagak, dan Sungai Kepoh.

Penelitian tersebut bahkan menunjukkan adanya perjanjian antara dua pihak penting: Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo (seorang Sultan) yang berkuasa di Bangka (sekitar tiga bulan) dan kemudian menjadi penguasa di Kesultanan Palembang, serta Pangeran Wirakusumo.

Bacaan Lainnya

Disebutkan bahwa setelah mengalahkan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo pada tahun 1718, penguasaan wilayah Sungai Olim dan sungai-sungai di sekitarnya di Bangka kemudian diserahkan kepada Wa Seran dan anaknya, yaitu Wa Adji atau Nek Adji. Toponimi pantai atau pulau Nek Adji sendiri berasal dari nama Waen Adji, putra Wa Seran, yang berkuasa penuh atas pengelolaan penambangan timah di Bangka Selatan.

Penguatan sejarah ini juga datang dari temuan yang menunjukkan bahwa Mahmud Badaruddin I Jayo Wikromo kembali memperkuat kekuasaannya pada tahun 1757 dan diangkat sebagai Keranggan atau Rangga sebagai wakil Sultan di Pulau Bangka.

Dengan demikian, nama Pantai Nek Adji bukan sekadar penanda geografis, melainkan sebuah rekaman sejarah yang merangkum cerita tentang kekuasaan, perjanjian, dan jejak langkah para pemimpin di tanah Bangka pada masa lalu. Sebuah warisan yang patut kita kenang dan lestarikan.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *