BANGKA,PERKARANEWS.COM– Drama seputar penolakan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, untuk melanjutkan studi pascasarjana di Institut Pahlawan 12 akhirnya mulai terkuak. Misteri di balik status pendidikan orang nomor dua di Bangka Belitung ini mendapat penjelasan langsung dari Direktur Pascasarjana Institut Pahlawan 12, Yan Megawandi. Ditemui dalam acara Public Lecture pada Sabtu (14/6)
Yan Megawandi blak-blakan soal alasan Hellyana tak bisa melanjutkan studinya. Padahal, Wagub Hellyana disebut-sebut sudah mengikuti tujuh kali pertemuan dan program Masa Integrasi Terapan (MIT) yang menjadi bagian dari proses penerimaan.
“Walaupun sudah mengikuti 7 kali pertemuan dan MIT, ternyata saat kita masukkan nomor (induk mahasiswa). Setelah kita masukkan nomor Ijazah S1 tidak keluarnya,” beber Megawandi, mengisyaratkan adanya kejanggalan pada data ijazah S1 Hellyana.
Awalnya ia menduga bahwa perbedaan data ijazah S1 ini bisa saja terjadi karena kesalahan entri data saat Hellyana menempuh pendidikan sarjana. Pihak kampus, kata Yan Megawandi, tetap mengedepankan prasangka baik dalam menyikapi persoalan ini.
“Jadi bisa saja terjadi seperti itu. Maka kami sudah komunikasikan juga dengan Hellyana, siapa tahu ada kesalahan entri data waktu dia S1. Tapi sekali lagi, kita berprasangka baik,” tambahnya.
Institut Pahlawan 12 sendiri telah memberikan kesempatan kepada Hellyana untuk berkoordinasi dan membuktikan keabsahan ijazahnya. Ini menunjukkan komitmen kampus dalam memberikan ruang klarifikasi bagi setiap calon mahasiswanya.
“Hellyana juga minta waktu untuk mencoba mengkoordinasikan itu. Nah kami waktu itu memberikan kesempatan itu, sampai kemudian kami memutuskan. Sudah cukup waktunya rasanya untuk kami, andai kata kemudian Hellyana membuktikan bahwa ijazahnya itu sah, benar, dia tinggal melanjutkan kuliah,” jelas Megawandi.
Terkait kekhawatiran mahasiswa lain mengenai isu ijazah palsu, Megawandi menegaskan bahwa Institut Pahlawan 12 memiliki komitmen kuat untuk selalu berprasangka baik kepada seluruh mahasiswanya.
“Kami ini gini, kami berprasangka baik kepada seluruh mahasiswa. Jadi sebenarnya akan baik juga kalau misalnya ditunjukkan ijazah asli ketika melamar, supaya yakin betul,” tegasnya.
Prinsip transparansi dan integritas menjadi pegangan utama Institut Pahlawan 12 dalam proses penerimaan mahasiswa.
“Prinsip kami adalah membuka ruang seluasnya sampai kemudian terbukti sebaliknya pas waktu entri,” tutup Megawandi, seraya memberi sinyal bahwa proses ini akan terus berjalan adil.(Yuko)