Pilkada Ulang 2025. Dramatika Politik, Asa yang Patah, dan Durian Runtuh Para Pengganti

Opini. AHMAD WAHYUDI
Wartawan Madya / Sekretaris Aliansi Wartawan Muda Babel

PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM- Peta perpolitikan jelang Pilkada ulang di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka bak drama kolosal yang menyisakan cerita sedih, haru, dan gembira. Sebuah panggung pertarungan para elit politik yang tiada henti memburu kekuasaan dan kemenangan, membius simpati para pemilik suara sah pada Pilkada ulang 2025.

Beragam manuver politik, layaknya tarian akrobatik, dipertontonkan oleh para bakal calon. Demi restu partai politik, mereka meramu konsep pasangan yang mendapatkan “lampu hijau” dari para petinggi partai. Senyum manis dan kebahagiaan terpancar dari wajah para calon walikota, wakil walikota, bupati, dan wakil bupati yang akhirnya lolos verifikasi, memenuhi syarat untuk melenggang ke tahapan selanjutnya dalam Pilkada ulang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Namun, di balik riuhnya euforia kemenangan, tersimpan kisah pilu perjuangan para calon yang rela berhari-hari melobi hingga ke Jakarta, menyambangi kantor-kantor partai demi selembar formulir B1 KWK – sebuah “tiket sakti” untuk bertarung di arena Pilkada. Ironisnya, kader murni dan sejati, bahkan yang menduduki posisi strategis dalam kepengurusan partai, tak serta-merta mendapatkan jaminan restu dari sang ketua umum.

Bacaan Lainnya

Betapa mirisnya melihat kader partai yang namanya tiba-tiba “digusur” begitu saja, digantikan oleh pihak lain yang datang dari entah berantah. Contoh nyata adalah Ustad Dede. Pada Pemilu sebelumnya, beliau adalah wakil rakyat dari Partai PPP, namun kini harus berlayar di Pilkada ulang 2025 bersama Partai Nasdem yang berkoalisi dengan Golkar, mengusung pasangan Basid Cinda dan Dede Purnama. Pasangan ini terkesan “kader dadakan” yang muncul di luar prediksi dan jangkauan para “pemilik” partai di tingkat kota dan kabupaten di Babel.

Nasib serupa tak kalah pahit dirasakan oleh Zeki Yamani, seorang wakil walikota. Zeki adalah kader tulen, seorang pejuang yang telah membesarkan Partai Demokrat di Kota Pangkalpinang. Selain beberapa periode menduduki kursi DPRD Kota Pangkalpinang, ia juga aktif sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPRD Bangka Belitung.

Entah gejolak apa yang terjadi di tubuh partai berlambang Mercy ini, baik di tingkat kota maupun provinsi, restu malah berlabuh pada lawan dari koalisi partai lain. Padahal, Zaki Yamani bersama Maulan Aklil kader Pdip sebagai Walikota pertahanan justru didukung penuh dan berdiri sendiri oleh Partai Gerindra besutan Presiden Prabowo Subianto. Ini sungguh sebuah kejutan yang mengguncang jagat perpolitikan Babel!

Drama politik ini tidak hanya terjadi di Kota Pangkalpinang. Kader-kader partai yang selama ini berjuang keras membesarkan panji partai mereka, harus menelan pil pahit pada Pilkada ulang ini. Tengok saja Partai PAN Kabupaten Bangka. Menurut informasi yang kami dapatkan, ketua lama telah dipecat lantaran menolak mendukung pasangan Naziarto dan Usnen. Gejolak dan riak-riak tak terhindarkan.

Rekomendasi B1 KWK yang seharusnya menjadi “rahasia dapur” internal partai, malah diumumkan terlebih dahulu kepada publik, mendukung pihak-pihak yang notabene bukanlah kader murni dari partai tersebut.

Namun, di balik kisah sedih dan perjuangan yang getir, terselip kebahagiaan dan senyum manis bagi “pemain cadangan” yang tak terduga mendapatkan “durian runtuh”.  Mundurnya Aksan Visyawan dari Partai PKS (anggota DPRD Babel) yang kini melenggang maju bersama Rustam Jasli pada Pilkada Babel, secara otomatis membuka jalan bagi Dr. Zahril untuk menduduki kursi DPRD Babel.

Dr. Zahril, seorang dokter yang dikenal aktif dan proaktif di media sosial, serta pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Bangka pada periode sebelumnya, kini siap melanjutkan kiprahnya.

Tak hanya itu, “durian runtuh” juga menghampiri Partai Demokrat DPRD Babel. Mundurnya Zeki Yamani yang telah ditetapkan maju bersama Maulan Aklil, membuka pintu bagi Rustam Mataris peraih suara kedua pada Pemilu 2024 lalu, untuk mengisi kekosongan tersebut.

Pesta kejutan belum usai di Kota Pangkalpinang. Desi Ayutrisna, yang maju bersama Prof. Udin dengan dukungan PDIP, harus merelakan “pin emas” DPRD-nya kepada Yuri Sugali, peraih suara terbanyak kedua pada Pemilu 2024 kemarin.

Inilah potret nyata dinamika politik di Bangka Belitung. Sebuah permainan penuh strategi, intrik, namun juga membawa berkah tak terduga bagi mereka yang sabar menanti giliran. Siapa sangka, di balik asa yang patah, ada “durian runtuh” yang siap menyambut. Pilkada ulang ini benar-benar menyajikan kisah yang tak kalah seru dari sinetron paling populer di tanah air.(Red.07)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 Komentar

  1. I have been surfing online more than three hours today, yet I never found any interesting article like yours. It’s pretty worth enough for me. In my opinion, if all site owners and bloggers made good content as you did, the internet will be a lot more useful than ever before.

  2. This is the correct weblog for anyone who wants to find out about this topic. You notice so much its almost exhausting to argue with you (not that I really would need…HaHa). You undoubtedly put a brand new spin on a topic thats been written about for years. Nice stuff, just nice!

  3. I will right away clutch your rss as I can not find your email subscription hyperlink or e-newsletter service. Do you’ve any? Kindly allow me recognise so that I could subscribe. Thanks.

  4. I just couldn’t depart your website prior to suggesting that I extremely enjoyed the standard information a person provide for your visitors? Is going to be back often to check up on new posts