PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM– Nama Masmuni Mahatma kembali mencuat, bukan karena prestasi, melainkan kabar pergeseran jabatannya yang kesekian kali di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sosok yang dikenal kontroversial ini, sebelumnya sempat beberapa kali “diusir” oleh para tokoh dan pejuang Bangka Belitung, namun selalu berhasil kembali menduduki jabatan mentereng.
Kelihaian Masmuni dalam bermanuver di lingkungan Kementerian Agama memang tak bisa dipandang remeh. Ia sempat kembali ke Bumi Serumpun Sebalai tanpa melalui prosedur yang jelas, menjabat sebagai Wakil Rektor IAIN Syekh Abdul Rahman Siddik kembali membangkitkan riak-riak api perpecahan di kampus tersebut.
Setelah tersingkir dari IAIN, ia kembali menunjukkan “taringnya” dengan berhasil menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Bangka Belitung. Kala itu, santer beredar kabar kedekatannya dengan Mantan Menteri Agama berinisial YK menjadi kunci utama.
Namun, roda nasib kini berputar. Seiring dengan “runtuhnya” grup YK di Kementerian Agama, Masmuni Mahatma dikabarkan kembali “terbuang” dari Bangka Belitung. Kali ini, ia dipindahkan ke Padang, mengemban tugas sebagai Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Imam Bonjol.
Perpindahan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan tokoh agama, pemuda dan masyarakat Bangka Belitung. Apakah ini menjadi akhir dari kiprah Masmuni Mahatma di birokrasi Bangka Belitung? Atau, dengan runtuhnya grup YK, adakah celah bagi Masmuni untuk kembali lagi menduduki jabatan strategis, bahkan menjadi Kepala Kemenag Bangka Belitung untuk kesekian kalinya?
“Selamat tinggal Masmuni, dan jangan pernah kembali lagi,” mungkin menjadi harapan sebagian pihak yang gerah dengan sepak terjangnya. Namun, rekam jejak Masmuni yang selalu berhasil “kembali” meski telah “terbuang” menjadi tanda tanya besar yang hanya waktu yang bisa menjawabnya.(Yuko)
