Marbuk dan Kenari Bangka Tengah Kembali Membara. Warga Resah, Ada Apa dengan ‘Kacang Hijau’ dan MSP?

BANGKA TENGAH-PERKARANEWS.COM-Riak gelombang keresahan kembali menyapu masyarakat di sekitar eks lokasi IUP (Izin Usaha Pertambangan) PT Kobatin, yakni di wilayah Marbuk dan Kenari, Bangka Tengah. Setelah sempat adem ayem tanpa aktivitas penambangan, kini aura pertambangan ilegal kembali menggelora.

Kabar burung yang beredar kencang, Koperasi Kacang Hijau disebut-sebut bekerjasama dengan salah satu perusahaan smelter, PT MSP, untuk mengelola dan menampung hasil timah dari dua lokasi strategis tersebut.

Pantauan awak media PerkaraNews di lapangan. Selasa,(17/6) menunjukkan pemandangan yang mengusik ketenangan. Sejumlah besar warga dari luar Koba terlihat sibuk merakit ponton-ponton hisap yang disinyalir bakal segera beroperasi di Marbuk dan Kenari. Sebuah pemandangan yang kontras dengan ketenteraman yang selama ini mereka nikmati. Masyarakat sekitar yang selama ini hidup tenang dan damai, kini kembali diselimuti rasa risau.

Mereka khawatir akan merasakan dampak signifikan dari aktivitas pertambangan ilegal yang mengancam kembali wilayah Marbuk dan Kenari.

Bacaan Lainnya

“Kecemburuan sosial kini muncul kembali ketika para penambang-penambang asing yang berasal dari luar Koba mulai memasuki kawasan yang menjadi cadangan timah besar di Kabupaten Bangka Tengah,”demikian suara-suara sumbang yang terdengar.

Salah seorang warga sekitar Kolong Marbuk dan Kenari, Bujang, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

“Kami sebagai masyarakat sekitar yang tinggal dan berdomisili di sekitar Marbuk dan Kenari merasa dikucilkan karena banyak pendatang-pendatang asing yang saat ini sedang merakit ponton-ponton hisap di sekitar wilayah Marbuk dan Kenari,” tuturnya dengan nada gusar.

Lebih lanjut, Bujang juga menguak informasi yang beredar di masyarakat.

“Kabarnya santer aktivitas pertambangan tersebut akan dikelola oleh Koperasi Kacang Hijau dan juga timahnya diduga akan dikirim ke PT MSP. Padahal di situ adalah aset daripada PT Timah,” tegasnya.

Pernyataan Bujang ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, aktivitas yang akan dilakukan oleh Koperasi Kacang Hijau ini dikoordinir oleh koordinator PT MSP yang ada di Bangka Tengah.

Hingga berita ini diturunkan, awak media masih terus menelusuri seperti apa kemungkinan yang akan terjadi. Apakah penambangan di Marbuk dan Kenari akan benar-benar berlangsung? Atau, apakah aktivitas ini hanyalah kamuflase dari kegiatan pertambangan ilegal yang dibungkus rapi dengan nama koperasi? Paradock, bukan? Kita tunggu saja kelanjutannya.(Tim Awam Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *