PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM – Genderang perang Pilwako Pangkalpinang kian nyaring! Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan secara resmi telah menancapkan keputusan krusialnya pada Selasa, 24 Juni 2025, menunjuk duet maut Prof. Saparudin dan Dessy Ayutrisna sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang yang akan bertarung di Pemilihan Ulang tahun 2025!
Keputusan ini sontak menjadi buah bibir di kancah politik lokal.
Namun, sorotan tajam justru terarah pada sosok Prof. Saparudin, atau yang akrab disapa Prof. Udin, saat dirinya bersiap melenggang merebutkan kursi nomor satu di Ibukota Bangka Belitung ini.
Sebelum hiruk-pikuk pencalonan ini merebak, nama Prof. Udin sempat menjadi perbincangan hangat akibat sindiran pedas dari Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani.
Sang Gubernur, pada Kamis, 29 Mei 2025, secara terbuka menyinggung soal laporan pertanggungjawaban BUMD PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera (BBBS) tahun 2019, di mana Prof. Udin kala itu menjabat sebagai Direktur Utama.
Dilansir dari Babelterkini.com, Gubernur Hidayat dengan tegas meminta Prof. Saparudin untuk segera menuntaskan seluruh laporan pertanggungjawaban, khususnya terkait penggunaan anggaran miliaran rupiah yang dikucurkan dari APBD Babel untuk perusahaan daerah tersebut.
Tak hanya itu, dana puluhan miliar rupiah yang digelontorkan melalui program Berkah Mart, yang juga terhubung dengan BUMD, turut menjadi sorotan tajam Gubernur.
“Termasuk soal ini harus diselesaikan. Harus jelas pertanggungjawabannya. Prof. Udin harusnya fokus selesaikan masalah-masalah ini, kan dia waktu itu Dirutnya,” semprot Gubernur Hidayat.
Ia juga menambahkan bahwa BUMD PT BBBS hingga kini belum bisa bergerak optimal, dan nama Prof. Udin masih tertera di akta notaris perusahaan.
“Fokuslah selesaikan apa yang harus menjadi tanggung jawabnya, mana? Saya belum terima,” tegas Hidayat, mengisyaratkan adanya kewajiban BUMD kepada pihak ketiga yang belum terselesaikan.
Dengan melesatnya Prof. Udin ke gelanggang perebutan kursi orang nomor satu di Kota Pangkalpinang, muncul pertanyaan besar di benak publik: Bagaimana dengan tanggung jawab yang pernah ia emban di BUMD, yang diduga belum tuntas dan kini disorot langsung oleh Gubernur?
Hingga berita ini ditayangkan, redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi langsung kepada Prof. Udin terkait isu sensitif ini. Publik menanti kejelasan di tengah riuhnya panggung politik Pangkalpinang. (DN)