PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM– Persoalan pengerukan muara Jeliti yang tak kunjung tuntas selama bertahun-tahun menjadi fokus utama Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Komitmen kuat untuk menuntaskan masalah krusial ini disampaikan langsung oleh Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, Senin (30/6).
Didit mengungkapkan hasil positif dari kunjungannya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Alhamdulillah, kemarin saya sudah diterima oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan Perikanan. Mereka sepakat untuk mencari dan membantu,” ujar Didit optimis.
Menurut Didit, respons dari Sekjen KKP sangat baik, bahkan pihak kementerian bersedia mendengarkan paparan lebih lanjut dari berbagai pihak terkait. “Tinggal insya Allah kita akan menjawab paparan lagi untuk masalah Jeliti ini. Ini harus diselesaikan,” tegas Didit.
Ia mengakui bahwa masalah pengerukan Jeliti sudah berlarut-larut. “Jeliti ini kan sudah bertahun-tahun tidak selesai-selesai,” kata Didit menirukan pertanyaan yang sering muncul. Namun, ia menekankan pentingnya kegigihan.
“Ya maka kita tetap jangan putus asa, kita tetap berusaha. Insya Allah mudah-mudahan di zaman kita selesai,” harapnya.
Pihak DPRD Babel menargetkan solusi permanen, bukan hanya penanganan sementara. “Kalau hanya sementara-sementara, ya kita terima kasih ya sudah diakuntirkan, tapi ini tidak kontinu, kita minta permanen,” jelas Didit.
Untuk langkah selanjutnya, Didit menyebutkan bahwa KKP akan meminta paparan dari Gubernur, Bupati, dan tim lainnya untuk memahami secara komprehensif apa yang sebenarnya diharapkan dari penanganan Jeliti.
“Gubernur paparan, Bupati paparan, tim juga paparan, maunya seperti apa, ini harus diselesaikan,” tambahnya.
Terkait kapan pertemuan paparan tersebut akan digelar, Didit menjawab singkat, “Jangan lupa, tinggal ngirim surat.” Ini menandakan bahwa DPRD Babel siap bergerak cepat untuk menindaklanjuti kesepakatan dengan KKP demi penyelesaian masalah pengerukan Jeliti yang berkelanjutan.(Yuko)
