JAKARTA,PERKARANEWS.COM– Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (14/5).
Dalam kunjungan tersebut, SBY memamerkan lebih dari 350 lukisan hasil karyanya selama empat tahun terakhir, sebagian besar disimpan di Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan.
“Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery, sedangkan yang utama ada di Museum Dan Galeri SBY*ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200, sedangkan sisanya di sini,” ujar SBY kepada Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, dan jajaran.
SBY menjelaskan bahwa awalnya ia lebih banyak melukis landscape, namun kemudian berkembang ke objek lain seperti binatang, rumah pedesaan, dan bangunan artistik, hingga eksplorasi gaya abstrak dan semi abstrak.
Salah satu lukisan monumentalnya, “The Day God Test Our Faith and Courage,” menggambarkan tsunami Aceh dengan ukuran 310 cm x 140 cm, dilukis dalam 15 jam.
“Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.
Rencana Peluncuran Karya Seni SBY 2025
Dalam kunjungan tersebut, SBY memaparkan sejumlah rencana kegiatan keseniannya pada tahun 2025. Pada Agustus, ia akan mengadakan “Art Movement,” melukis bersama sejumlah pelukis dari berbagai institusi seni dengan tema “Indonesia A Country of Peace And Hope.”
Selain itu, pada Agustus 2025, SBY akan meluncurkan single album musik berjudul “Save Our World,” lagu ciptaannya yang dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi, termasuk almarhum Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, dan Cakra Khan.
Pada September 2025, SBY juga akan menggelar pameran lukisan tunggal yang menampilkan sekitar 100 lukisan terbaiknya. Tak hanya itu, SBY juga sedang menyelesaikan edisi ketiga buku kumpulan puisi dan novel fiksi bergenre suspense.
Potensi Ekonomi Kreatif Indonesia
SBY menekankan potensi besar Indonesia dalam ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional. “Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (Kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujarnya.
Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi talenta SBY di berbagai bidang seni dan menekankan pentingnya peran seniman dalam mendukung industri kreatif Indonesia.
“Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat Kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya Industri Kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era teknologi dan digital saat ini,” ujarnya.
Menekraf juga menyoroti perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (IP) dan fokus Kemenparekraf dalam mendampingi pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan HKI.
Kunjungan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, serta sejumlah pejabat eselon I dan II.(Yuko/Rils)