PANGKALPINANG,PERKARANEWS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mendesak sinergi antar-pemangku kepentingan untuk memulangkan 81 warga negara Indonesia (WNI) asal Babel yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar. Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya, mengungkapkan bahwa biaya pemulangan diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Didit menjelaskan, pihaknya telah berdiskusi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) terkait nasib para korban. “Kementerian menyampaikan bahwa kondisi mereka baik, dan dalam waktu dekat akan ada proses pemulangan sekitar 500 WNI, termasuk 75 orang dari Babel,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).
Proses pemulangan ini, lanjut Didit, membutuhkan koordinasi intensif dengan pemerintah Myanmar melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. “Kami akan mengundang keluarga korban untuk memberikan informasi utuh dan mendatangi Kemenlu untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar,” terangnya.
Tantangan lain yang dihadapi adalah biaya pemulangan yang diperkirakan mencapai Rp27 juta per orang. Didit menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mengatasi masalah ini. “Seluruh pihak harus bergerak bersama. Warga Babel ini adalah saudara kita yang harus diselamatkan,” tegasnya.
Didit juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur iming-iming kerja dengan gaji tinggi dari agen tenaga kerja ilegal. “Berdasarkan informasi, korban mengira akan bekerja di Malaysia, Thailand, atau Filipina, tetapi justru dibawa ke Myanmar. Waspadalah dan pastikan agen perekrut memiliki izin resmi,” imbaunya.
DPRD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel, kata Didit, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pemulangan. “Kami mohon keluarga korban bersabar. DPRD dan Pemprov Babel berupaya maksimal mencari solusi terbaik,” pungkasnya.
Upaya pemulangan ini menjadi prioritas utama, mengingat jumlah korban yang terus bertambah dan kondisi mereka yang memprihatinkan. Sinergi dan dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan para WNI asal Babel dapat kembali ke tanah air dengan selamat.(MJ01)