Warisan Budaya Kepulauan Bangka Belitung Dipamerkan di Sanggar Seni Lawang Budaya

Gelar Pagelaran Seni Bertajuk ‘Dek Lapuk Ujan, Dek Lekang Panas

SUNGAILIAT,PERKARANEWS — Sanggar Seni Lawang Budaya Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan pagelaran seni bertajuk ‘dek lapuk ujan, dek lekang panas’.

Berlangsung semalam Sabtu (15/2/2025) di gedung Graha Maras Sungailiat, Kabupaten Bangka, kegiatan tahunan Sanggar Seni Lawang Budaya itu menampilkan berbagai karya seni diantaranya tari, musik, puisi, mendongeng, pencak silat serta beberapa lagu-lagu daerah Kepulauan Bangka Belitung.

Wandasona Alhamd, musisi sekaligus pimpinan Sanggar Seni Lawang Budaya, Minggu (16/2/2025) mengatakan tema ‘dek lapuk ujan dek lekang panas’ sengaja dipilih sebagai cerminan jati diri Sanggar Seni Lawang budaya yang selama ini konsisten dalam menjaga dan mengembangkan kesenian daerah khususnya seni tari dan musik.

Bacaan Lainnya

“Dek lapuk ujan, dek lekang panas, pepatah lama yang menjadi semangat lawang budaya selama ini dalam berkesenian. Hari ini melalui pagelaran seni, program tahunan kami ini, kami tunjukkan komitmen dan konsistensi kami yang tak akan pernah padam dan sirnah apalagi berubah dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Sampai kapanpun Lawang Budaya tetap ada untuk kelestarian dan nerkontribusi dalam pemajuan kebudayaan daerah melalui seni,” ujar Wandasona.

Dari pantauan semalam, gerak gemulai para penari Sanggar Seni Lawang Budaya mampu mengundang decak kagum para penonton yang memadati Gedung Graha Maras. Sesekali tepuk tangan gemuruh mengiringi lincahnya gerak para penari mulai dari tingkat muda, madya hingga utama.

Koreografer yang juga Sekretaris Sanggar Seni Lawang Budaya Juwita Handayani mengungkapkan, pagelaran seni tersebut juga menjadi ajang evaluasi bagi para penari di Sanggar Seni Lawang Budaya setelah selama satu tahun berlatih.

“Mereka ini (red. para penari) tampil dipagelaran ini dinilai juga, jadi ini puncak penilaian terhadap para penari yang selama satu tahun berlatih dan nilainya kita bubuhi di sertifikat yang kita bagikan diakhir rangkaian pagelaran, dari situ, mereka sendiri maupun orang tuanya bisa mengetahui perkembangan kepenariannya dan tentu juga piagam atau sertifikat itu akan berguna untuk mereka yang juga pelajar SD, SMP dan SMA,” ungkap Juwita.

Ia juga berpesan kepada para penarinya agar dapat memahami makna dari sebuah proses yang menurutnya sangat penting untuk keberhasilan menjadi penari maupun menjadi seorang koreografer.

“Dalam berkesenian, dalam menari harus paham tentang sebuah arti proses. Ini tertuju tidak hanya kepada anak-anak tapi juga orang tuanya yang bergabung di Lawang Budaya. Karena terkadang ada yang tidak sabaran pingin instan melihat anak langsung pintar menari, tentukan tidak akan mungkin bisa terjadi tanpa proses, saya memahami sebagai orang tua seneng melihat anaknya diatas panggung, tapi harus diingat juga jangan cepat putus asa bagi yang belum berkesempatan dan merasa cepat puas bagi yang sudah bisa menari, karena dalam menari, mau berproses itu hal yang paling penting. Jadi proses itu ya tiada henti,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diwakili oleh Pupung Damayanti, M.Sn yang turut hadir menyaksikan Pagelaran Evauasi Tahunan Sanggat Seni Lawang Budaya mengungkapkan rasa haru dan bangganya terhadap upaya keras yang dilakukan Lawang Budaya dalam membina para generasi untuk keberlangsungan kebudayaan daerah.

“Saya apresiasi sekali, tadi saya lihat ada anak-anak kecil usia sekitar tiga tahun mungkin ya, itu lincah sekali menarinya dan gerakannya itu baik sekali. Inilah keberhasilan Lawang Budaya membuat anak-anak kita bisa menari, bahkan saya dengar sudah ada siswanya yang sampai melanjutkan keperguruan tinggi seni yang mungkin tadinya mereka tidak terfikirkan untuk sekolah tari akhirnya jadi mencintai, ini luar biasa patut kita apresiasi,” kata Pupung yang juga berlatar pendidikan S2 seni tari.

Pupung Damayanti berharap Sanggar Lawang Budaya tetap konsisten berkiprah memajukan kebudayaan daerah Kepulauan Bangka Belitung.

“Tidak semua sanggar bisa melaksanakan kegiatan seperti ini dan lawang budaya sudah menunjukkan kemampuannya berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan daerah. Semoga kedepan bisa berbuat lebih lagi, Lawang Budaya ini selain temoat anak-anak kita belajar menari juga bisa menjadi tempat berkumpulnya para seniman, para penggiat budaya, berkumpulnya para penggerak kebudayaan daerah. Saya salut,” pungkasnya.

Selain disaksikan sejumlah seniman dari kota pangkal pinang dan sejumlah pelajar beserta masyarakat umum, Ikut menyaksikan Pagelaran Evaluasi Tahunan Sanggar Seni Lawang Budaya bertajuk ‘dek lapuk ujan, dek lekang panas’ diantaranya Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Kabupaten Bangka yang juga Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangka Baharudin Baffa, Sekjen Perguruan Persilatan Pulau Kelapa Sayyid Raden Hardiansyah Al Qodri, Lili Hendarwati Bambang Pati Jaya dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Kabupaten Bangka Herpurwani.

Dalam Pagelaran Evaluasi Tahunan tahun 2025, Sanggar Seni Lawang Budaya berkolaborasi bersama Peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia kategori anak-anak Zakia Minang Ayu, Perguruan Persilatan Pulau Kelapa, Kelekak Budaya, SMA Setia Budi Sungailiat, SMPN 2 Sungailiat dan dipandu MC bernuansa budaya Medy Pantun yang kesemuanya dibawah koordinasi Stage Manager Ade Widiasari, S.pd. M.Sn. Diakhir acara selain memberikan sertifikat kepada para anggotanya, Sanggar Seni Lawang Budaya juga memberikan piagam penghargaan kepada para pengisi acara yang berpartisipasi menyukseskan “Pagelaran Evaluasi Tahunan, ‘Dek Lapuk Ujan Dek Lekang Panas’.(Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *