PANGKALPINANG,PERKARANEWS.COM– Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar perjalanan spiritual yang penuh mukjizat, tetapi juga mengandung hikmah yang sangat berharga bagi umat Islam, yaitu belajar bernegosiasi.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Masmuni Mahatma, S.Fil.I., M.Ag., Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam sambutannya pada acara peringatan Isra Mikraj, ruwahan, dan menyambut bulan suci Ramadhan yang digelar Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Rabu (19/02/2025).
“Jika ditanya apa hikmah peristiwa Isra Mikraj Nabi besar Muhammad SAW, yang paling mudah adalah belajar bernegosiasi,” ujar Masmuni.
Masmuni menjelaskan bahwa negosiasi yang dilakukan Rasulullah SAW kepada Allah SWT untuk meminta keringanan atas perintah shalat, dari 50 kali hingga akhirnya menjadi 17 rakaat, bukanlah karena beliau merasa tidak sanggup, melainkan karena memikirkan kemampuan umatnya.

“Hal ini dilakukan Rasulullah bukan karena merasa tidak sanggup melaksanakan kewajiban itu, tapi lebih dikarenakan memikirkan kemampuan kita sebagai umatnya, hingga beliau pun menjadi negosiator berbasis kehambaan,” terangnya.
Menurut Masmuni, kondisi fisik orang Arab pada saat itu yang tinggi dan gagah saja dinilai akan kesulitan melaksanakan shalat 50 kali, apalagi umat akhir zaman yang memiliki postur tubuh biasa-biasa saja.
“Padahal, sambungnya, kondisi fisik orang Arab kala itu memiliki postur tubuh tinggi dan gagah. Dengan kondisi itu pun beliau nilai umat ini akan sulit melaksanakan. Apalagi kita, umat akhir zaman yang dianugerahi postur tubuh yang biasa-biasa saja,” kata Masmuni.
Masmuni juga menegaskan bahwa kepedulian Rasulullah SAW kepada umatnya tidak hanya terlihat pada peristiwa Isra Mikraj, tetapi juga sepanjang hidupnya.
Bahkan, menjelang wafat pun, kata-kata yang terlontar dari lisan beliau adalah “Ummati, Ummati”.
“Bahkan ketika menjelang wafat pun, kata-kata yang terlontar dari lisan beliau adalah Ummati, Ummati. Hal ini mencerminkan bahwa betapa sayang dan cintanya Rasulullah kepada kita,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Masmuni mengajak umat Islam untuk meneladani akhlak dan sikap Rasulullah SAW, serta memiliki niat tulus untuk menjadi umat Nabi Muhammad SAW secara kaffah.
“Mari kita benahi sholat kita agar masuk dalam golongan orang-orang yang beruntung sebagaimana firman Allah dalam surah Al Mukminun, orang yang khusyuk dalam shalatnya, yang menyadari bahwa pada saat shalat itulah dirinya bertemu dengan Allah,” ajaknya.
Kegiatan bertajuk “Tebar Syiar Memupuk Ukhuwah” ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi beserta jajarannya, serta tamu undangan dari unsur stakeholder terkait.(Yuko)