PANGKALPINANG,PERKARANEWS-Mantan terpidana kasus ITE kembali berulah kali ini gunakan Isu SARA Menyerang Aqidah pasangan calon Walikota Pangkalpinang di Grup WhatsApp Relawan Kotak Kosong
Isu SARA (suku, ras, agama dan antar golongan) merupakan sentimen diskriminatif menyangkut keturunan, agama, etnis dan kebangsaan atau kesukuan. Isu SARA menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya konflik di media sosial dalam masyarakat multikultural.
Sayangnya, berdasarkan penelusuran media, tindakan yang mengancam kerukunan masyarakat ini, dilakukan oknum pegawai kampus Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, berinisial SW.
Diduga, tindakan tidak terpuji tersebut dilakukan SW melalui percakapan di Grup WhatsApp milik relawan kotak kosong yang bernama Partai Kotak Kosong.
Berdasarkan bukti scrensoot percakapan di Grup WhatsApp Partai Kotak Kosong yang beredar di medsos.
Dalam kronologis percakapan, seseorang memposting foto saat bersama umat kristiani dalam sebuah kegiatan di Gereja HKBP Kota Pangkalpinang.
Postingan itu, pertama kali dikomentari pemilik nomor kontak WhatsApp berinisial TP diduga seorang relawan kotak kosong, dengan nada seakan kehadiran Molen di Gereja itu, menyebabkan terjadinya perpindahan agama.
Komentar kedua, datang dari SW diduga ditujukan kepada Maulan Aklil yang akarab disapa Molen, yang sengaja dipelesetakan Lemon. Dengan menggunakankan kalimat mengandung unsur SARA. Ia menyebut demi kekuasaan akan menggadaikan segala cara.
Sementara, SW dan TP saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, pada Selasa siang tanggal 29 Oktober 2024, lebih memilih bungkam. Tidak menjawab persoalan yang ditanya dari pihak media ini.(YUKO/Rils)
great articlemonperatoto Terpercaya
Thiis pikece oof writng will assist the internet viewers forr building uup neew web sute orr evn a
weblog frrom startt to end.