PANGKALPINANG,PERKARANEWS-Entah apa yang dipikirkan oleh salah satu pegawai aman usaha muhammadiyah (AUM) Bangka Belitung yang berinisial SW. Dalam Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak tahun 2024 yang menggunakan berbagai cara untuk menjatuhkan pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU Kota Pangkalpinang.
Hal ini terjadi pada Pilkada Kota Pangkalpinang SW menggunakan isu SARA untuk menjatuhkan calon tunggal PILKADA Kota Pangkalpinang dalam grup Wa Partai kotak kosong untuk menjatuhkan Paslon Molen dan Hakim
Isu SARA sejak awal sangat dilarang dalam Pilkada karena dinilai sentimen diskriminatif menyangkut keturunan, agama, etnis dan kebangsaan atau kesukuan. Banyak konflik yang terjadi akibat dari isu SARA, terutama di media sosial dalam masyarakat multikultural.
Berdasarkan penelusuran media, tindakan yang mengancam kerukunan masyarakat, apa yang dilakukan oleh salah satu pegawai Aman Usaha Muhammadiyah (AUM) Bangka Belitung yang berinisial SW sungguh hal yang tidak terpuji dan sudah pernah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus ITE beberapa tahun lalu
Dalam kronologis percakapan nya di salah satu grup WA. Seseorang memposting foto Calon Walikota Pangkalpinang Tahun 2024 yaitu Maulan Aklil saat bersama umat kristiani dalam sebuah kegiatan di gereja HKBP Kota Pangkalpinang.
Postingan itu pertama kali di komentari pemilik nomor kontak WhatsApp berinisial TP diduga salah satu pimpinan relawan partai kotak kosong dengan nada seakan kehadiran molen di gereja itu menyebabkan terjadinya perpindahan agama.
Komentar kedua, datang dari SW di duga ditunjuk kepada Maulan Aklil yang akrab disapa Bang Molen, yang sengaja dipelesetkan lemon,dengan menggunakan kalimat yang mengandung unsur SARA, dalam percakapan tersebut ia menyebut demi kekuasaan menggadaikan segala cara.
Sementara SW dan TP saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, pada Selasa siang tanggal 29 Oktober 2024, lebih memilih bungkam, dan tidak mengklarifikasi tentang percakapan dalam grup WhatsApp tersebut.
Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Korwil FOKAL IMM selaku Ketua Bidang Hukum dan Advokasi FOKAL IMM Bangka Belitung Didi Firmansyah, SH., MH mengatakan sangat menyayangkan hal tersebut, apalagi salah satu oknum tersebut secara aktif bekerja di salah satu Amal Usaha Muhammadiyah.
“Apa lagi permasalahan tersebut dilakukan oleh oknum pegawai AUM Babel, yanh seyogyanya menggunakan medsos harus lebih bijak karena tindakan ini sangat tidak tepat dan terpuji di masa PILKADA serentak saat ini, apalagi memainkan isu SARA dan agama,”ungkapnya
Didi Firmansyah berharap hal yang serupa tidak terjadi pada kader-kader Muhammadiyah ataupun pegawai AUM lainnya, yang perilakunya dapat berimplikasi kepada citra yang buruk terhadap persyarikatan.
“Ini akan berdampak buruk buat Syarikat dan apalagi ini sudah kedua kalinya dilakukan oleh orang yang sama bisa membuat citra negatif bagi Muhammadiyah di Babel,” tegasnya
Tidak hanya dari FOKAL IMM Babel, ketidaksukaan atas sikap dan perilaku SW ini juga muncul dari orang dalam pengurus Muhammadiyah Pangkalpinang dalam hubungan telpon orang dalam itu bercerita bagaimana tingkahlaku dan perlakuan SW kepada pengurus Muhammadiyah kota Pangkalpinang
“Kemaren karena Pengurus Muhammadiyah kota menerima kedatang tamu yaitu dr. Hakim dikantor kami, Sukma marah-marah karena tidak terima ketika ketua mengundang semua ortonom Muhammadiya untuk hadir dalam silaturahmi tersebut,”sebutnya dan meminta namanya jangan disebutkan
Selanjutnya Ordal tersebut mengatakan bahwa semua berita yang terkait silaturahmi dr. Hakim dikirimkan ke grup Wa pengurus Muhammadiyah kota Pangkalpinang karena SW tidak terima organisasi dijual ke calon tunggal
“Sampai-sampai ketua kami dimarahi dan ada satu lagi pengurus dilaporkan ke Pengurus Muhammadiyah Provinsi Babel untuk disidang pada hari Rabu kemaren dan anehnya kenapa kalau kite dukung belum tentu memilih juga tapi dimarah-marahi, tapi kalau dukung paslon Provinsi tidak dipermasalahan sedangkan mereka pada Pilpers kemaren juga mendukung Anis tidak ada pengurus yang marah,” ujarnya
Ia dan pengurus Muhammadiyah lain merasa SW ini paling benar dalam berMuhammadiyah, tapi prilakunya sangat dibenci oleh pengurus lainnya sampai ada yang berkomentar sinis kenapa selalu mengirimkan berita yang tidak sejuk atau berita demo kotak kosong dalam grup Wa pengurus Muhammadiyah
“Kami bersyukur dengan adanya pemberitaan yang beredar sekarang, karena sudah lama kami tidak menyukai sikap orang tersebut, semoga ini akan jadi peringatan karena sudah untuk kedua kalinya dan kami merasa malu karena nama kampus dan pengurus Muhammadiyah tercoreng oleh perilaku orang tersebut,”tutupnya.(YUKO)