PANGKALPINANG,PERKARANEWS – Sebanyak 27 guru di Kabupaten Bangka Tengah mengikuti Pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 10 yang saat ini sudah masuk tahap Lokakarya atau Panen Hasil Karya. Lokakarya 7 Panen Hasil Karya ini diadakan di Aula BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Senin (28/10/2024).
Lokakarya 7 Panen Hasil Karya ini menampilkan kreasi para guru calon guru penggerak serta aksi nyata atau rencana pengembangan program para calon guru penggerak Kabupaten Bangka Tengah.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Hamdani yang mewakili Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, menjelaskan Pendidikan Program Guru Penggerak ini dilaksanakan kurang lebih selama 8 bulan tanpa menganggu proses belajar mengajar yang ada di sekolah.
“Ada 27 orang Calon Guru Penggerak yang terdiri dari 13 guru SD, 8 guru SMP dan 6 guru untuk jenjang SMA/SMK yang ada di Kabupaten Bangka Tengah,” ungkap Hamdani.
Ia berharap Guru Penggerak ini dapat menjadi Pemimpin Pembelajaran pada satuan pendidikan dan menularkan apa yang sudah dipelajari selama proses pendidikan tersebut berlangsung.
“Melalui Pendidikan Guru Penggerak ini, kita bisa menambah kuanitas serta kualitas bagi guru kita yang menjadi pemimpin pembelajaran. Dan bagi para Calon Guru Penggerak, kita harapkan juga dapat menularkan apa ilmu yang didapatkan selama proses tersebut diterapkan benar-benar di sekolah, baik itu di dalam maupun diluar,” harapnya.
Salah satu calon guru penggerak angkatan 10, Sunardi (35) asal SDN 7 Lubuk Besar mengungkapkan dirinya juga pernah mengikuti Pendidikan Program Guru Penggerak pada angkatan 6 tetapi tidak masuk ke tahap selanjutnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan terdapat berbagai pengetahuan yang didapatkan selama mengikuti proses Pendidikan Guru Penggerak baik itu dalam hal berkolaborasi, berelaborasi serta mengimplementasikan aksi nyata.
“Pada Pendidikan Program Guru Penggerak ini kita mengenal Alur MERDEKA yang mana kita harus Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstraksi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi hingga terakhir kita harus menerapkan atau mengimplementasikan aksi nyata sebagai bentuk peningkatan kompetensi,” kata guru SDN 7 Lubuk Besar ini.
Sunardi yang memiliki program Sidul Ke Lisa atau Siswa-siswi Peduli Kebersihan Lingkungan Sekolah ini mengajak para guru untuk terus bersemangat dalam meningkatkan kompetensi melalui program-program pendidikan yang ada.
“Ayo, kita bersama-sama tingkatkan kualitas dan kompetensi sebagai pendidik terutama dengan mengikuti pendidikan-pendidikan yang ada, salah satunya pendidikan guru penggerak ini dikarenakan banyak ilmu dan pengetahuan baru yang bisa didapatkan dan diimplementasikan. Mari kita menjadi bagian dari transformasi perubahan untuk kemajuan pendidikan Kabupaten Bangka Tengah yang lebih baik,” ujarnya.
Adapun aksi nyata yang dilakukan para calon guru penggerak di Kabupaten Bangka Tenyah yakni Babel Sehati (Bawa Bekal Sederhana, Sehat dan Bergizi), Sajadah (Sedekah Sampah Jadi Berkah), Sidul Ke Lisa (Siswa-siswi Peduli Kebersihan Lingkungan Sekolah), Diet Plastik, My Easy of English Path (MEEP), Keresek (Kegiatan Rebana Sekolah), SPANDASS Betusah (SMP Negeri 2 Sungaiselan Berliterasi dan Bertutur Kisah), Mega Seris (Metode Gasing Setiap Kamis), Gading (Gasing dan Mading), SAMISAKU (Satu Minggu Satu Buku), Jumat Bekisah (Bercerita Kisah Sarat Hikmah), POLISI (Pohon Literasi), Dumisabu (Dua Minggu Satu Buku), PTM (Pemanfaatan Teknologi pada Matematika), SIKRELIS (Siswa Kreatif Menjaga Lingkungan Sekolah), Satu Sama (Saling Membantu untuk Semua), Cek Pertalite (Cek Perkalian Tabrak Lima Menit), Gelisah (Gerakan Literasi Sekolah), Gemari (Gerakan Membaca Setiap Hari 15 Menit), Empedu (Empat Pekan Berbudaya), Gelisah (Gerakan Literasi Sekolah), Jamuku (Jumat Membaca Buku), Selasi (Selasa Berliterasi), Menulis Kreatif, Gembung Betelok (Gerakan Sambung Bersama Literasi Elok), Poliluk (Pojok Literasi Luar Kelas), dan Bejaribastek (Belajar Interaktif Berbasis Teknologi).* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah(Yuko)