Ada Dugaan Pelindo II Pangkalbalam dan Bea Cukai Pangkalpinang Berikan Informasi “HOAX”

PANGKALPINANG,PERKARANEWS — Jawaban klarifikasi Humas Bea Cukai Kota Pangkalpinang terkait Muatan Ekspor Kapal Tongkang Nusantara 2501 tidak nyambung dan sesuai apa yang diberitakan oleh media ini, Kamis (21/3/2024).

Padahal media ini tidak pernah menyebutkan atau menuliskan muatan 12 kontainer/peti kemas tersebut memuat zircon seperti dalam rilis yang dikirimkan bea cukai redaksi kami.

[DISINFORMASI] terkait Muatan Ekspor Kapal Tongkang Nusantara 2501

Beredar sebuah berita negatif di media massa bahwa terdapat dugaan adanya Pasir Zircon pada muatan ekspor yang berada di dalam 12 kontainer pada Kapal Tongkang Nusantara 2501. Faktanya :

1. Berdasarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang disampaikan oleh PT Mitra Stania Prima kepada Bea Cukai Pangkalpinang, komoditi yang menjadi muatan ekspor kapal tersebut adalah komoditi TIMAH BALOK.

2. Berdasarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang disampaikan oleh PT Mitra Stania Prima kepada Bea Cukai Pangkalpinang, yang bersangkutan telah memiliki dokumen dan persyaratan LENGKAP dan SESUAI ketentuan ekspor, antara lain Invoice, Packing List, Eksportir Terdaftar (ET), Surat Persetujuan Ekspor (SPE), dan LAP Pemeriksaan Surveyor (LPS-E).

Hormat kami,
Humas Bea Cukai Pangkalpinang.

Padahal media kami menanyakan kepastian jumlah kontener peti kemas yang muat timah dan lada yang akan diekspor ke Singapore. Dikarena pernyataan dari sebelum, Selasa (19/3/2024) malam Taufiq Budi mengatakan bongkar muat 12 kontainer/peti kemas belum dilengkapi dokumen lengkap tapi sudah bisa dimuat ke tongkang Nusantara 2501 tujuan Singapura.

“Untuk Manifesnya, besok baru dikirim dari agennya, benar muatannya timah dan sahang mengunakan agen Global. Kalau smelter yang mengirim saya kurang tahu, nanti ketahuan apa isi didalamnya,” ungkap Taufiq Budi kepada Awak media

Misteri akan belayarnya kapal tongkang Nusantara 2501 dari pelabuhan Pangkalbalam tujuan Singapura ditemukan keanehan-anehan saat awak media kelapangan.

Siangnya statmen Taufiq dimedia terkesan aneh dan tidak sesuai. Selain itu, tidak benar bahwa dalam satu kontainer yang isinya bercampur antara komoditas timah dan lada, karena pihak pengirimnya berbeda tapi dikirim menggunakan satu kapal yang sama.

“Memang ada, itu kalau rinciannya sesuai manifes itu ada 12 kontainer isi timah dan ada 5 kontainer isi lada, iya terpisah, di sini kalau kontainer timah isinya timah semua, kalau lada ya lada,” kata Taufiq Budi, Rabu (20/3/2024). Dikutif dari Bangka Pos.

Salam waktu 24 jam saja humas Pelindo II Pangkalbalam berbeda-beda, awalnya 12 kontainer peti kemas tersebut 6 kontainer bermuatan timah dan 6 kontainer berisi lada. Tapi nyatanya ada 17 kontainer yang memuat timah berjumlah 12 kontainer dan 5 kontainer lada.

Setelah diklarifikasi hanya 1 kontainer saja yang dimuat lada dengan berat 13 ton milik PT Petani Berkah yang terdaftar di Badan Pengelolaan, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dari PT Panen Bangka 15 ton, kami hanya 1 kontainer saja. Itu yang terdaftar di kita,” tutup Rifki kepala BP3L Babel (Awam Babel)