PANGKALPINANG,PERKARANEWS – Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil didampingi Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Peternakan Kota Pangkalpinang menemui sejumlah petani dan wanita tani pada kegiatan Musyawarah Pemerintah dengan Peternak dan Petani (SAWAH PAK TANI) dan kunjungan ke wilayah kerja Penyuluh Pertanian Lapangan Kota Pangkalpinang di Sekretariat KWT Anyelir Kelurahan Air Kepala Tujuh, Rabu (20/9/2023).
“Ini sudah ketiga kalinya kami membersamai seperti ini, tentu untuk mengetahui apa saja kebutuhan petani dan peternak. Kegiatan kita seperti ini silaturahmi, biar kami lebih tau dan lebih dekat. Biar kita diskusi supaya tidak ada dusta diantara kita, biar kita jelas ape yang menjadi kerenyek e”, ujar Molen, sapaan akrab wali kota dalam sambutan.
Karena bertukar pikiran, tambah Molen, hal-hal yang menjadi masukan akan ia catat dan kemudian dianggarkan di APBD nantinya.
“Dengan hadirnya kami ditengah-tengah masyarakat, penyuluh akan merasa senang, merasa ada teman, gak sendirian, jadi kerjanya bisa terukur, kami pun senang dapat menyentuh masyarakat langsung”, ungkapnya.
Diskusi hangat pun terjalin, salah satunya petani dan Kelompok Tani (Poktan) Suka Maju, Samin yang berencana akan mengembangkan kopi. Terkait kakao ia merasa selalu dikalahkan oleh Tupai, sehingga Samin ungkapkan kebutuhannya berupa alat penggembur tanah.
Wali Kota dengan sigap mencatat serta merespon apa-apa saja yang menjadi kebutuhan para petani, selain penggembur tanah, Wali Kota Molen juga berupaya agar Bor, Mesin Robin, Semprotan dan pupuk dapat dianggarkan.
Sementara, Esy dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Ceria juga membutuhkan alat yang sama yakni alat penggembur tanah seperti Kultivator.
“Kami susah mencangkul pak karena kemarau, kami butuh Kultivator. Kalo boleh kami minta sapi yang lagi hamil untuk diternak”, ujar Esy.
Hal yang sama diminta oleh Fitria dari KWT Melinjo yang ingin beternak Ayam. Sama seperti Esy, Fitria juga optimis dapat beternak Ayam.
Mendengar keinginan Wanita Tani tersebut, Molen optimis jika dengan peternakan dapat memberdayakan KWT untuk kemudian membantu ekonomi keluarga serta masyarakat.
“Semoga Allah SWT mempermudah ku untuk berbuat baik membantu bapak ibu, usulan KWT ini bisa menjadi program unggulan ku”, harap Molen.
Lain halnya dengan Zulkifli yang berharap adanya petani milenial dengan pangsa pasar yang lebih modern, ia juga berharap komoditi yang dihasilkan memiliki kualitas yang terus ditingkatkan. Wako Molen ingin para petani dapat menciptakan market sendiri. (Yuko)