Gerakan Pangan Murah Diserbu Warga dan ASN di Kota Pangkalpinang

PANGKALPINANG,Perkaranews – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digagas Badan Pangan Nasional turut digelar di Kota Pangkalpinang pada Rabu (9/8/2023) di Halaman Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Naker Pangkalpinang.

Gerakan Pangan Murah tahap dua ini diselenggarakan untuk mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan yang mencegah terjadinya lonjakan inflasi serta mendukung penurunan angka stunting.

Sejumlah komoditas pangan dengan harga murah diserbu masyarakat dan ASN yang berkantor di sekitar lokasi mulai dari beras, telur, gula, minyak goreng, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, hingga bahan pokok lainnya tersedia di pasar murah tersebut.

Wali Kota Pangkalpinang melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Suryo Kusbandoro menyebut bahwa gerakan pangan murah harus sering dilakukan sehingga masyarakat bisa lebih mudah mengakses pangan yang dibutuhkan dengan harga terjangkau.

Bacaan Lainnya

Hal ini karena tingginya inflasi beberapa tahun terakhir disebabkan oleh kenaikan harga di beberapa komoditas pangan.

Diketahui bahwa tingkat inflasi Kota Pangkalpinang di bulan Juli berada diurutan keenam se-Indonesia dengan angka 1,83 persen years on years (yoy).

“Sebelumnya kita 1,93 persen bulan Mei menjadi inflasi terendah se-Indonesia. Rupanya daerah-daerah lain banyak terjadi deflasi sehingga kita di nomor 6. Mengapa nomor 6 karena rupanya daerah lain berlomba-lomba untuk mengadakan pasar murah dan gerakan pangan murah, ” ujar Suryo.

Oleh karenanya, Suryo mengucap terimakasih kepada BPN yang membantu pelaksanaan pasar murah. Dan dia menghimbau kepada sleuruh stakeholder jntuk dapat berjibaku menekan kembali inflasi di Kota Beribu Senyuman.

Hal senda disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri. Dia berharap dengan gerakan pangan murah ini akan mencegah terjadinya lonjakan inflasi dan mendukung penurunan stunting.

“Gerakan pangan murah ini berasal dari Badan Pangan Nasional melalui dana perubahan Anggaran Pendapatan Asli Negara (APBN), ” ungkap Samri. (Yuko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

57 Komentar